Dipicu Kebencian, Pria Asal India Ditembaki di Kansas

Sabtu, 25/02/2017 12:03 WIB

Kansas - Seorang pria berumur 51 tahun dituding membunuh seorang insinyur dari India dan melukai dua orang lainnya ketika melepaskan tembakan disebuah bar di Kansas. Otoritas federal sedang menyelidiki kemungkinan dan motivasi di balik aksi kejahatan pada Kamis hingga Jumat (24/2).

Diberitakan Reuters, penembakan terjadi pada Rabu malam (23/2) yang memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai media sosial di India. Mereka menyuarakan keprihatinan terhadap slogan "America First" yang dilontarkan Donald Trump untuk melakukan perlawanan terhadap imigrasi dan pekerja sebagai pemicu iklim intoleransi di AS.

"Juru bicara Gedung, Putih Sean Spicer mengatakan Jumat (24/2), pembunuhan korban itu tragis, tetapi tidak masuk akal untuk menghubungkan pembunuhan dengan retorika Trump".

Juru bicara kedutaan besar India di Washington, Pratik Mathur mengatakan India telah menyatakan "keprihatinan mendalam atas insiden itu". "Dan kami meminta kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) agar melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat."

"Angkatan Laut veteran Adam Purinton, didakwa pada Kamis di Johnson County, Kansas, dengan satu tuntutan pembunuhan berencana tingkat pertama dan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama berusaha direncanakan," kata Jaksa Stephen Howe kepada wartawan.

Namun, ia menolak untuk menguraikan rincian insiden atau motif penembak. Federal Bureau of Investigation sedang menelusuri jenis insiden tersebut, apakah kejahatan rasial, istilah resmi kejahatan yang termotivasi oleh sikap bias atau prasangka. Seorang juru bicara FBI mengatakan agen dan polisi sedang meneliti sekitar kejadian pada Kamis hingga Jumat.

Purinton dituduh membunuh Srinivas Kuchibhotla, 32, dan melukai Alok Madasani, juga 32, di Austins Bar and Grill di Olathe, Kansas, pada Rabu malam, kata polisi. Setidaknya satu pengamat mengatakan kepada Kansas City Star pria bersenjata itu berteriak "keluar dari negara saya" sebelum menembak korban India.[]

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025