Kamis, 01/06/2023 15:07 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia, sebagai negara besar tidak bisa didikte siapapun dan harus duduk sejajar dengan bangsa lain.
Pernyataan itu disampaikan saat Jokowi menyampaikan pembacaan amanat di Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional, Kamis (1/6).
"Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, negara mana pun," kata Jokowi.
Namun, dia menegaskan jika Indonesia siap bekerja sama, berkontribusi menjadi titik temu serta jembatan perbedaan di dunia.
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang
BTN Panggil Elkan Baggot Perkuat Garuda Muda Hadapi Guinea
Tembus Semifinal, Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
"Namun selalu siap kontribusi bagi dunia," tegasnya.
Jokowi menyatakan Ideologi Pancasila membuat Indonesia diterima dan diakui dunia. Dia menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dianggap relevan bagi dunia.
Hal itu, dikatakan Jokowi, terbukti saat RI menjadi presidensi G20 dan ASEAN. "Presidensi G20, KTT (konferensi tingkat tinggi) ASEAN bukti nyata Pancasila bukan hanya untuk Indonesia tapi sangat relevan untuk dunia," ungkap Jokowi.
Saat menjadi ketua G20 dan ASEAN kali ini, Indonesia menghadapi rivalitas global yang masih berlangsung, misalnya perang Rusia-Ukraina, perselisihan di kawasan Laut China Selatan, kekhawatiran di Indo-Pasifik usai muncul AUKUS, dan kudeta di Myanmar.