Sabtu, 27/05/2023 07:10 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan, negaranya "serius mempertimbangkan" pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina tetapi belum mengambil keputusan akhir
Awal pekan ini Belanda mengatakan ingin mulai melatih pilot Ukraina dalam menerbangkan F-16 sesegera mungkin.
Rutte mengatakan pada konferensi pers bahwa belum ada keputusan akhir yang diambil saat ditanya apakah Belanda akan mengirim jet tempur ke Ukraina. Namun, dia menambahkan bahwa "jika Anda memulai pelatihan, jelas itu adalah sesuatu yang Anda pertimbangkan secara serius".
"Setiap keputusan pengiriman F-16 bergantung pada persetujuan dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukannya," kata dia.
Ukraina Ditekan Negara Lain untuk Hapus Daftar Perusahaan Asal Suku Cadang Senjata Rusia
DPR Minta Pemerintah Percepat Pesepakbola Asal Belanda Jadi WNI
PM Belanda Tanda Tangani Perjanjian Keamanan di Ukraina, akan Danai Artileri
Rutte menambahkan bahwa Belanda berpotensi memiliki jet tempur untuk diteruskan karena saat ini sedang menghentikan F-16 secara bertahap.
Menurut angka dari kementerian pertahanan Belanda, Belanda saat ini memiliki 24 F-16 operasional yang akan dihentikan pada pertengahan 2024. 18 jet lainnya saat ini tersedia untuk dijual, 12 di antaranya telah dijual sementara.
Jumat lalu, Presiden AS, Joe Biden mendukung program pelatihan untuk pilot Ukraina pada F-16 dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meyakinkan Biden bahwa pesawat tidak akan digunakan untuk menyeberang ke wilayah Rusia.
Barat mengatakan ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia tetapi telah berulang kali menegaskan tidak ingin memicu konfrontasi langsung antara aliansi militer NATO yang didukung AS dan Rusia.
Sumber: Reuters