Selasa, 23/05/2023 20:51 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mendalami asal usul kepemilikan berbagai aset dari Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan pihaknya berencana mengirim tim ke Pangkalpinang untuk mendalami asal usul aset dimaksud.
"Yang kita cari adalah sumbernya dari mana. Untuk itu KPK akan kirim tim ke Pangkalpinang, mendalami asal usul kepemilikan aset," kata Pahala kepada wartawan, Selasa (23/5).
Dikatakan Pahala, Maulan mengaku memiliki 19 bidang tanah perkebunan hingga bangunan. Pahala juga menyebut Maulan memiliki sumber pendapatan lain, seperti kos-kosan dan ruko.
KPK Segera Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih Sebagai Tersangka
Eks Dirjen Minerba Ridwan Djamaluddin Divonis 3,5 Tahun Penjara
KPK Sita Rumah Bupati Labuhanbatu, Nilainya Rp5,5 Miliar
Menurut Pahala tidak ada yang salah dengan kepemilikan aset tersebut. Namun, dia menegaskan akan mengumpulkan semua informasi terkait asal usul aset Maulan.
KPK juga melakukan pencocokan data, termasuk transaksi keuangan Maulan Aklil. Upaya itu dilakukan KPK untuk memastikan jika aset tidak didapat dengan cara melanggar hukum.
"Kalau bilang kos-kosan itu berapa gede kos-kosannya, berapa pendapatannya. Kalau di perkebunan berapa banyak dia punya, kira-kira berapa penghasilannya," kata Pahala.
"Jadi kita mau validasi informasi yang kita dapat dari yang bersangkutan dan dari data-data perbankan yang sudah kita peroleh, transaksi keuangan keluar masuk," imbuhnya.
Sejauh ini, KPK telah meminta klarifikasi soal Laporan Harta Kejayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Maulana pada Rabu (17/5/2023) lalu.
Berdasarkan LHKPN Maulan yang dilaporkan ke KPK pada 11 Maret 2022 untuk periode tahun 2021 tercatat total harta kekayaanmya sebesar Rp 11.105.200.000.
Kekayaannya ini didominasi tanah dan bangunan di sejumlah kabupaten dan kota Palembang. Harga tanah dan bangunan termahal berada di kabupaten/Kota Palembang yang disebut merupakan hasil sendiri.
Tanah seluas 40.500 meter persegi itu senilai Rp 4 miliar. Harga tanah dan bangunan termahal kedua, masih berada di kabupaten/Kota Palembang, seluas 1000 meter persegi dan 900 meter persegi senilai Rp 2 miliar.
Sementara untuk kategori alat transportasi dan mesin, Maulan mengaku hanya memiliki satu buah kendaraan Mitsubishi Pajero Sport tahun 2015 senilai Rp 220.000.000. Sedangkan kas atau setara kas yang dilaporkan Maulan sebesar Rp 55.212.373.