Minggu, 21/05/2023 06:55 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Bahrain mengatakan Sabtu (21/5) akan memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Lebanon setelah satu setengah tahun, menyusul pertikaian atas pernyataan yang dibuat oleh mantan menteri mengenai perang Yaman.
Bahrain dan negara-negara Teluk lainnya mengikuti Arab Saudi dalam menarik kembali para diplomat mereka menjelang akhir tahun 2021 setelah mantan Menteri Penerangan Lebanon, George Kordahi berkomentar tentang Arab Saudi terkait situasi di Yaman.
Tetapi kerajaan Teluk kecil itu mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya mengakhiri kebuntuan tersebut, sebuah langkah yang disambut baik oleh Beirut.
"Kerajaan Bahrain telah memutuskan untuk memulihkan perwakilan diplomatik di tingkat duta besar di Lebanon. Ini akan memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara" kata Kementerian Luar Negeri Bahrain.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Sementara itu, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati mengatakan negara menghargai dan menyambut baik keputusan untuk memulihkan hubungan diplomatik.