Senin, 15/05/2023 09:41 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berbicara kepada kerumunan besar pendukungnya dari balkon markas partainya di Ankara Senin pagi. Dia mengatakan percaya pada kemenangan di putaran pertama.
"Kami percaya kami bisa mendapatkan di atas 50 persen dalam putaran ini," klaim Erdogan dalam pidatonya tak lama setelah pukul 2 pagi, sambil mengakui bahwa "hasil pemungutan suara domestik dan luar negeri akan membutuhkan waktu untuk keluar."
"Tapi tentu saja kita tidak seperti mereka yang mencoba menipu bangsa… dengan membuat gambar di mana mereka jauh di belakang tetapi mengatakan mereka di depan," tambahnya.
Presiden Erdogan Sebut Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Bisa Segera Dipulihkan
Cegah Krisis Pangan, Presiden Erdogan akan Temui Vladimir Putin
Turkiye Yakin Pembicaraan Damai Ukraina Sia-sia tanpa Rusia
"Kami belum tahu apakah pemilu berakhir di putaran pertama... Jika bangsa kami telah memilih putaran kedua, itu juga disambut baik," katanya seraya menyatakan bahwa "sepanjang kehidupan politik kami, tanpa kecuali, kami memiliki selalu menghormati keputusan kehendak nasional."
Pada pukul 03.00, Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi, Ahmet Yener mengonfirmasi bahwa dengan lebih dari 91 persen surat suara telah dihitung, keunggulan Erdogan yang awalnya nyaman telah turun menjadi 49,49 persen, di bawah mayoritas yang diperlukan untuk menghindari putaran kedua.
Sementara pesaing utamanya, Kemal Kilicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP), memiliki 44,49 persen.
Kilicdaroglu menuduh Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa mengulur-ulur waktu dan menghalangi keinginan Türkiye dengan menuntut penghitungan ulang dan verifikasi hasil secara menyeluruh.
Otoritas pemilihan belum menyelesaikan penghitungan dan mengumumkan hasil resmi. Sementara sebagian besar suara domestik sudah dihitung, lebih dari setengah surat suara yang diberikan di luar negeri belum dihitung, tambah Yener Senin pagi.
Jika tidak ada kandidat yang memenangkan setidaknya setengah suara, putaran kedua akan diadakan pada 28 Mei.
Sumber: Russia Today