Turki Tolak Permintaan AS Kirim Sistem Pertahanan S-400 Rusia ke Ukraina

Senin, 08/05/2023 09:34 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah mengusulkan agar Turki mengirim ke Ukraina sistem pertahanan udara S-400 yang dibelinya dari Rusia, tetapi Ankara menolak.

"AS meminta kami untuk mengirim S-400 ke Ukraina, dan kami mengatakan tidak," kata Cavusoglu seperti dikutip oleh kantor berita negara Anadolu. Dia menambahkan bahwa proposal itu tidak dapat diterima karena berusaha melanggar kedaulatan Turki.

Pembelian S-400 Rusia oleh Turki telah menjadi titik pertikaian dengan AS selama bertahun-tahun. Paman Sam menilai tersebut disebut tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan dapat mengungkap informasi sensitif ke Rusia.

Akibat penolakan Turki untuk mundur dari kesepakatan tersebut, AS telah mengambil beberapa tindakan hukuman, termasuk menangguhkan Turki dari program jet tempur F-35 pada 2019 dan menjatuhkan sanksi kepada pejabat dan entitas Turki yang terlibat dalam pembelian S- 400.

Sengketa yang sedang berlangsung telah membuat tegang hubungan antara Turki dan sekutu NATO-nya dan menimbulkan pertanyaan tentang keselarasan strategis Turki di kawasan itu.

Ditanya tentang kemungkinan kembali ke program F-35, Cavusoglu mengatakan, "Ankara tidak ingin kembali ke program tersebut tetapi lebih ingin kembali dari Washington uang yang dibayarkan untuk jet tempur sebelum keluar dari program, sementara jetnya tidak pernah dikirim."

Dia menambahkan bahwa Turki ingin meningkatkan hubungannya dengan AS, menunjuk minatnya saat ini untuk membeli jet F-16 dan perlengkapan modernisasi.

Pada Oktober 2021, Ankara meminta jet tempur F-16 dan peralatan modernisasi dari AS dalam kesepakatan senilai $6 miliar. Kesepakatan yang diusulkan termasuk 40 jet tempur F-16 baru dan kit modernisasi untuk 79 F-16 Turki yang ada.

Sementara pemerintahan Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap penjualan F-16 ke Turki, ia menghadapi tentangan dari Kongres yang telah menyatakan keprihatinan atas catatan hak asasi manusia Ankara dan kebijakan luar negeri yang kontroversial seperti di Suriah.

Sumber: Al Arabiya

TERKINI
Hailey Bieber Hamil Enam Bulan, Justin Bieber tak Sabar Menanti Bayi Pertama Travis Kelce Bingung dengan Tuduhan Jana Kramer `Selalu Mabuk dan Suka Perhatian` Filep: Peluang Perdagangan Karbon Harus Diikuti Kepastian Regulasi bagi Daerah Heboh Mandi dengan 9 Kg Garam, Jessica Biel Berbagi Rahasia di Balik Persiapan Met Gala 2024