Senin, 17/04/2023 17:01 WIB
Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz resmi membuka Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 di Jerman, Senin (17/4/2023) waktu setempat.
Dalam sambutannya, Jokowi menyebut Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 ini didesain khusus mengikuti bentuk dari kapal tradisional Indonesia yakni kapal pinisi.
"Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan masa depan. Kapal pinisi ini memiliki kompas yang kami namakan Peta Jalan Making Indonesia 4.0, sebagai navigator transformasi industri di Indonesia," ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengajak para peserta Hannover Messe 2023 untuk melihat Paviliun Indonesia sebagai land of opportunity dan hub manufaktur masa depan.
May Day 2024, Jokowi: Kita Teruskan Semangat Juang Buruh
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang
DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online
Jokowi memaparkan Kapal Pinisi yang hadir di tengah Paviliun Indonesia memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar utama mencerminkan pondasi transformasi Indonesia yaitu hilirisasi industri dan percepatan energi bersih.
"Sementara, simbol tujuh layar mencerminkan sektor prioritas yang dipromosikan co-exhibitors, makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan dan farmasi," jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan percepatan transformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global.
“Maka dengan spirit of Infinite Journey, lets sail together and accelerate transformation for Better World. Because invest in Indonesia means invest in a better future. Maka dengan ini, Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 secara resmi saya buka,” ujar Jokowi.
Jokowi dalam kegiatan ini didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.