Rabu, 08/02/2017 15:30 WIB
Riyadh – Lebih dari 39 ribu warga Pakistan telah dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi dalam rentang waktu empat bulan terakhir. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari pelanggaran visa, tindak kriminal, hingga dugaan persekongkolan dengan kelompok teroris.
“Pakistan kewalahan dengan teroris, karena negara itu dekat dengan Afghanistan. Gerakan ekstrimis Taliban pun lahir dari Pakistan,” kata Ketua Komite Keamanan Dewan Syura Saudi, Abdullah al-Sadoun.
Meski demikian, tampaknya alasan itu tidak sepenuhnya diyakini sebagai alasan deportasi tersebut. Protes yang dilancarkan oleh buruh migran (termasuk di antaranya asal Pakistan) akhir-akhir ini terkait upah yang belum dibayarkan turut menjadi sorotan. Penurunan harga minyak beberapa tahun terakhir disinyalir berpengaruh besar pada keuangan negara Saud.
Dikutip dari Al-Araby, Bulan lalu puluhan pekerja asing dicambuk dan dipenjara menyusul sejumlah protes yang berujung kekerasan. Massa dari buruh konstruksi bahkan sempat membakar bus di Mekkah sebagai aksi perlawanan karena gaji mereka belum dibayarkan oleh perusahaan Saudi, yakni Grup Binladin dan Saudi Oger.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
Ditemukan Nyaris Mati, Baboo Harimau Bengal Kini Siap Dilepasliarkan di Afrika Selatan
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Keyword : Imigran Pakistan Arab Saudi