Rabu, 29/03/2023 05:01 WIB
Amsterdam, Jurnas.com - Sekelompok ilmuwan berhasil menciptakan bakso raksasa yang terbuat dari daging hewan purba yang kini sudah punah, mammoth berbulu, pada Selasa (28/3) kemarin.
Bakso unik ini dipajang di bawah toples kaca oleh perusahaan daging budidaya, Vow, di Museum Sains NEMO di Amsterdam, Belanda.
Kendati demikian, polpette pachydermic, nama bakso tersebut, belum siap dikonsumsi. Pasalnya, terdapat protein berusia ribuan tahun yang membutuhkan pengujian keamanan sebelum manusia modern dapat memakannya.
"Kami memilih daging woolly mammoth karena merupakan simbol kehilangan, terhapus oleh perubahan iklim sebelumnya," kata Tim Noakesmith, salah satu pendiri Vow, dikutip dari AFP pada Rabu (29/3).
Raih Piala Oscar Lewat Oppenheimar, Akankah Robert Downey Jr. Mau Berperan sebagai Iron Man?
Hadapi Era Medsos, Pelaku Bisnis Kuliner Dituntut Lebih Kreatif
Aneh Tapi Nyata, Fosil Naga China Mirip Monster Loch Ness Ditemukan di Tiongkok
"Kita menghadapi nasib yang sama jika kita tidak melakukan hal yang berbeda, termasuk mengubah praktik seperti pertanian skala besar dan cara kita makan," lanjut dia.
Ditumbuhkan selama beberapa minggu, daging itu dibudidayakan oleh para ilmuwan yang pertama kali mengidentifikasi urutan DNA untuk mioglobin mammoth, protein kunci yang memberi rasa pada daging.
Ilmuwan lalu mengisi sejumlah celah dalam urutan mioglobin mammoth dengan menggunakan gen dari gajah Afrika, kerabat terdekat mammoth, kemudian dimasukkan ke dalam sel domba menggunakan muatan listrik.
"Saya tidak akan memakannya saat ini karena kami belum melihat protein ini selama 4.000 tahun," tutur Ernst Wolvetang dari Institut Bioengineering Australia Universitas Queensland yang bekerja dengan Vow dalam proyek tersebut.
"Tapi setelah uji keamanan, saya akan sangat penasaran untuk melihat seperti apa rasanya," tambah dia.
Keyword : Daging Mammoth Bakso Studi Ilmuwan Kuliner