Perluasan Akses Internet Butuh Sinergi Multi Stakeholder

Minggu, 26/03/2023 23:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Perluasan akses internet dan teknologi digital, termasuk kepada kelompok rentan antara lain penyandang disabilitas, perempuan, dan orang paruh baya, membutuhkan sinergi berbagai pihak (multi stakeholder).

Hal ini mengemuka dalam WSIS Forum 2023 bertajuk `Empowering the Multi-stakeholder Partnership to Strengthen Digital Literacy Initiatives` di Jenewa, Swiss, yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi beberapa waktu lalu.

Mei Lin Fung dari People-Centered Internet mengungkapkan tantangan yang dihadapi masyarakat terkait akses internet. Dia menyebut hal yang penting bukan hanya soal pemberian akses internet, melainkan manfaat internet terhadap taraf kehidupan masyarakat.

"Bagaimana kita bisa menjadi kreatif dan memproduksi hal-hal baru, karena kebanyakan di internet menjual hal yang sudah ada. Saya berharap Indonesia dapat menjadi pionir, karena Indonesia negara yang memiliki 17.000 pulau," kata Mei Lin dalam keterangannya.

Adapun peran literasi digital, lanjut Mei Lin, yakni untuk membentuk ketahanan masyarakat dalam menyelesaikan masalah. Di antaranya cara mencari informasi secara tepat hingga memperoleh pendidikan layak.

Perwakilan ICT Watch, Ida Ayu Prasasti, menekankan inklusivitas digital dari sisi perempuan. Menurut dia, perempuan Indonesia menghadapi banyak tantangan di ruang digital. Salah satunya, kekerasan berbasis gender.

"Perempuan Indonesia juga memiliki kesenjangan dengan laki-laki, sebab itu dibutuhkan friendly-training bagi perempuan. Ada juga kesenjangan penghasilan antara laki-laki dan perempuan, hal tersebut membuat perempuan kesusahan membeli akses internet, karena cenderung mengutamakan (penghasilan) untuk kehidupan sehari-hari," ujar Ida.

Sementara itu, World Benchmarking Alliance (WBA) yang diwakili Dio Herdiawan Tobing meminta seluruh pihak mengambil peran dalam proses transformasi digital, alih-alih hanya menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah.

"Perusahaan juga harus berperan pada pemerintah dalam memberi masukan agar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa berdampak bagi semua pihak. Kami dari WBA juga masuk ke channel yang berbeda, kami masuk dalam pembicaraan dengan pemerintah di tingkat Asean untuk kebutuhan ini," tutup dia.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih