Bamsoet Dukung Kerjasama PT BAMS dan PBA Majukan UMKM Indonesia

Jum'at, 17/03/2023 11:07 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), bersama Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) yang dipimpin Ary Zulfikar, akan berkolaborasi memajukan UMKM Indonesia. Salah satunya dengan memasarkan berbagai produk olahan pertanian PT BAMS seperti keripik salak, nangka, pisang, pepaya, edamame, hingga makanan olahan dalam kaleng seperti opor ayam, garang asem, nasi goreng, dan berbagai produk lainnya, ke berbagai pasar luar negeri dalam satu merek kolektif "LUPBA".

"Berbagai produk PT BAMS tersebut sebelumnya telah menembus pasar Jepang, Kanada, Jerman, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya. Bahkan untuk makanan olahan dalam kaleng, juga telah tersedia untuk Ransum TNI-Polri. Melalui kolaborasi dengan Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), diharapkan berbagai produk PT BAMS tersebut bisa semakin menembus berbagai pasar negara lain. Sehingga bisa membuat produk UMKM Indonesia membanjiri pasar internasional," ujar Bamsoet usai menerima pengurus PBA, di Jakarta, Jumat (17/3/23).

Bamsoet menjelaskan, kerjasama PBA dengan PT BAMS melalui satu merek LUPBA tersebut juga untuk mensukseskan program Kementerian Hukum dan HAM RI yang mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun merek. Perlindungan merek mutlak dibutuhkan untuk mencegah serta menghindari pelanggaran serta memperoleh kepastian hukum atas kepemilikan merek.

"Lupba One Brand merupakan bukti keberhasilan dari Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) yang dapat menyamakan visi-misi para anggotanya untuk dapat maju bersama, bergerak bersama, dan bekerja sama dalam naungan merek kolektif. Pada awal dilaunching hanya 6 produk saja, sekarang sudah lebih dari 30 varian produk yang tergabung di dalam Lupba. Banyak sekali keuntungan dari merek kolektif yang dirasakan oleh anggotanya, yaitu memudahkan pendaftaran merek, perlindungan merek dari merek kolektif itu sendiri dalam hal distribusi, penjualan, dan promosi. Hal seperti itu yang harus dipahami oleh masyarakat tentang pentingnya merek kolektif," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, PBA telah menandatangani nota kesepahaman dengan SGT Handels GmbH, perusahan ekspor-impor yang berbasis di Bern, Swiss. Serta menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Korea Selatan, Prime Global Network Co.Ltd. Melalui berbagai kerjasama tersebut, memudahkan pemasaran berbagai produk UMKM Indonesia yang tergabung dalam PBA ke pasar Swiss, Korea dan berbagai negara sekitarnya.

PT BAMS didirikan Bamsoet pada tahun 2003 di Kabupaten Banjarnegara, salah satu daerah pemilihannya di Dapil 7 Jawa Tengah. Diresmikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Kehadirannya selain untuk membuka lapangan pekerjaan juga untuk membuktikan hasil bumi Banjarnegara memiliki kualitas mumpuni untuk menguasai pasar internasional.

"Sebagai negara agraris, sangat disayangkan jika hasil pertanian tidak kita olah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi. Melalui kegiatan pabrikasi berskala ekspor, serta kini ditunjang kolaborasi dengan Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), PT BAMS telah membuktikan kepada dunia bahwa hasil pertanian Indonesia tidak kalah dibanding negara tetangga. Semisal, Thailand, Vietnam, dan Malaysia," pungkas Bamsoet.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2