BKKBN Aceh Belum Capai Target Akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Selasa, 28/02/2023 18:08 WIB

JAKARTA, Jurnas.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, capaian akspetor KB yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Aceh masih sangat rendah.

"Dua tahun terakhir ini kita belum mencapai target. Tahun 2022 capaian MKJP Aceh hanya sebesar 7.589 akseptor dari 24.460 yang ditargetkan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri dalam keterangan resmi diterima, Selasa (28/2).

Dia menyebutkan, pada tahun 2023, BKKBN Aceh menetapkan target MKJP sebesar 12.435. Dengan rincian IUD sebanyak 4.700 akseptor, Implant 5.750 akseptor, MOW sejumlah 1.980 akseptor, dan MOP sebanyak lima akseptor.

"Untuk itu, saya berharap Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB di 23 kabupaten dan kota di Aceh supaya serius untuk mencapai capaian target MKJP pada 2023 ini," tegas Sahidal.

Sahidal, guna meningkatkan capaian target MKJP pada 2023, berbagai langkah dan upaya pun dilakukan, seperti pada 26 hingga 28 Februari 2023, Perwakilan BKKBN Aceh menggelar peningkatan perluasan akses dan intensifikasi pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan (Faskes).

Dengan digelarnya kegiatan yang diikuti kepala bidang dan kepala seksi KB di OPD dari 23 Kabupaten/kota se-Aceh, Sahidal berharap, OPD KB bisa meningkatkan komitmen dan kerja sama dengan mitra serta pemerintah daerah dalam upaya intensifikasi pelayanan KB di Faskes, serta dapat mengindentifikasi jumlah Faskes dan praktek Mandiri Bidan (PMB) yang mendapat fasilitas intensifikasi pelayanan KB.

"Nanti setelah target setiap kabupaten/kota ditetapkan, MKJP capaiannya harus bisa mencapai target. Kemudian melakukan komunikasih dengan kepala daerah dan Sekda, terkait target tersebut. Juga melakukan evaluasi, mengapa capaian rendah, serta mencari langkah-langkah serta strategi yang tepat dan cepat, guna mengenjot target agar tercapai tahun ini," ujar Sahidal.

Lebih jauh Sahidal mengatakan upaya lainya yang perlu dilakukan adalah penguatan kapasitas Faskes dan jejaring yang melayani KBKR, terutama MKJP dan KB Pascapersalinan (KBPP). Juga, peningkatan kualitas pelayanan KBKR melalui penguatan kemitraan.

Ketika ditanya apa penyebab capaian MKJP rendah di Aceh, Kaper BKKBN Aceh menjawab, selain kualitas pelayanan yang menurutnya masih rendah, juga kurangnya keseriusan dan komitmen dari pemeritah daerah dan OPD KB. Serta lambatnya realisasi anggaran DAK BOKB di daerah.

Pada 2023, total biaya operasional pelayanan KB melalui DAK BOKB di Aceh, diplotkan sebesar Rp7,1 miliar. Sedangkan untuk biaya operasional pelayanan KB MKJP sekitar Rp5,4 miliar.

Sahidal berharap anggaran tersebut bisa terealisasi dengan cepat sebelum Desember 2023. n

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya