AS dan UE Luncurkan Perjanjian AI Pertama

Sabtu, 28/01/2023 07:25 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mengumumkan kesepakatan untuk mempercepat dan meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna meningkatkan pertanian, perawatan kesehatan, tanggap darurat, prakiraan iklim, dan jaringan listrik.

Seorang pejabat senior administrasi AS, yang membahas inisiatif tersebut sesaat sebelum pengumuman resmi, menyebutnya sebagai kesepakatan AI pertama antara AS dan Eropa. Sebelumnya, kata dia, kesepakatan tentang masalah ini terbatas pada area tertentu seperti meningkatkan privasi.

Pemodelan AI, yang mengacu pada algoritme pembelajaran mesin yang menggunakan data untuk membuat keputusan logis, dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi operasi dan layanan pemerintah.

"Keajaiban di sini adalah membangun model bersama (sambil) meninggalkan data di tempatnya," kata pejabat administrasi senior itu.

"Data AS tetap di AS dan data Eropa tetap di sana, tetapi kami dapat membangun model yang sesuai dengan data Eropa dan AS karena semakin banyak data dan semakin beragam data, semakin baik modelnya," sambungnya.

Inisiatif ini akan memberi pemerintah akses yang lebih besar ke model AI yang lebih rinci dan kaya data, yang mengarah pada tanggap darurat dan manajemen jaringan listrik yang lebih efisien, serta manfaat lainnya, kata pejabat administrasi tersebut.

Menunjuk ke jaringan listrik, pejabat itu mengatakan AS mengumpulkan data tentang bagaimana listrik digunakan, di mana dihasilkan, dan bagaimana menyeimbangkan beban jaringan sehingga perubahan cuaca tidak membuatnya offline.

Banyak negara Eropa memiliki titik data serupa yang mereka kumpulkan terkait dengan jaringan mereka sendiri, kata pejabat itu. Di bawah kemitraan baru, semua data itu akan dimanfaatkan menjadi model AI umum yang akan menghasilkan hasil yang lebih baik bagi manajer darurat, operator jaringan, dan lainnya yang mengandalkan AI untuk meningkatkan sistem.

Kemitraan saat ini hanya antara Gedung Putih dan Komisi Eropa, badan eksekutif dari 27 anggota Uni Eropa. Pejabat administrasi senior mengatakan negara-negara lain akan diundang untuk bergabung dalam beberapa bulan mendatang.

Sumber: Reuters

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih