Kamis, 19/01/2023 06:38 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengundang pemimpin China Xi Jinping melakukan dialog. Undangan tersebut disampaikan lewat surat oleh Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska, kepada delegasi China di Kota Davos, Swiss, Rabu (18/1).
Zelenskyy telah berulang kali berusaha melakukan kontak dengan Xi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu dengan harapan Beijing akan menggunakan pengaruhnya terhadap Pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
Dalam pidatonya pada Selasa di Forum Ekonomi Dunia di Davos, resor Alpen Swiss, Olena Zelenska, istri Zelenskyy mengatakan dia memiliki surat untuk Xi tetapi dia memberikan rincian baru selama konferensi pers pada hari Rabu.
"Itu adalah isyarat dan undangan untuk berdialog dan saya sangat berharap akan ada tanggapan atas undangan ini," katanya kepada wartawan.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
China dan Rusia mengumumkan kemitraan "tanpa batas" pada Februari tahun lalu pada Agustus, tak lama sebelum Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina.
China berusaha memposisikan dirinya netral dalam perang, sekaligus mempererat hubungan dengan Moskow, khususnya di sektor energi. Namun, beberapa analis menyarankan Beijing pada akhirnya bisa bertindak sebagai mediator untuk merundingkan diakhirinya pertempuran di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Wang Yi pada September lalu menyerukan "pada semua pihak yang berkepentingan untuk menjaga agar krisis tidak meluas", menggarisbawahi kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari konflik yang telah mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia.
Zelenskyy mengatakan kepada surat kabar South China Morning Post pada bulan Agustus bahwa dia telah "meminta secara resmi untuk berbicara" dengan Xi, menambahkan bahwa dialog akan "membantu".
Menteri luar negeri dari kedua negara bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB di New York pada bulan September.
Sumber: AFP