Meski Beda Bahasa, Menteri Cilik Tetap Hibur Anak Migran di Thailand

Sabtu, 21/01/2017 14:59 WIB

Bangkok - Meski bukan di negeri sendiri, perbedaan bahasa tidak menjadi halangan bagi para menteri cilik untuk menghibur anak-anak migran di Thailand.

Berkunjung ke Provinsi Rayong, Thailand, Para Menteri cilik jebolan program `Sehari Jadi Menteri` Plan International Indonesia ini mendatangi anak-anak migran asal Kamboja, Myanmar, dan Laos yang belajar di rumah SEAS di negeri Gajah Putih tersebut.

Dipandu oleh Helen Elais, menteri cilik asal Malang, lima menteri cilik lainnya menyanyikan lagu `Balonku` dan `Sayonara` di depan anak-anak migran. Suasana pun menjadi tampak kikuk saat anak-anak migran tersebut hanya melambaikan tangan disertai tatapan wajah datar, karena tidak paham dengan lagu yang dibawakan oleh para menteri cilik.

Suasana `aneh` tersebut akhirnya berbuah tawa dan tepuk tangan, meski tanpa harus memahami makna dari lagu yang dinyanyikan.

"Kita nyanyi aja, biar mereka bisa terhibur," kata Nur Anissa (17) Menteri cilik asal Riau kepada Jurnas.com, Sabtu (21/1).

SEAS merupakan program pembinaan yang diperuntukkan bagi migran. SEAS fokus untuk menghentikan eksploitasi migran dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak migran, pelatihan keterampilan, jaminan dan perlindungan sosial, serta pelibatan stakeholder dalam membuka peluang pekerjaan bagi para migran.

TERKINI
Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel 2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit