Selasa, 25/10/2022 22:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), akan mengumumkan Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) seluruh daerah pada 19 Desember 2022 mendatang.
ICRM merupakan tolok ukur keberhasilan Gerakan Nasional Revolusi Mental, yang selama ini digaungkan oleh pemerintahan Joko Widodo-Ma`ruf Amin.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan bahwa ICRM akan dihitung melalui lima indikator, yakni Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Mandiri, Gerakan Indonesia Tertib, dan Gerakan Indonesia Bersatu.
"Contohnya, kalau usaha UMKM semakin meningkat, maka artinya Gerakan Indonesia Mandiri semakin baik, termasuk juga seberapa besar peningkatan koperasi," terang Didik kepada awak media di Jakarta pada Selasa (25/10).
Tantangan Pemerataan dan Kualitas SDM Kesehatan Harus Dijawab dengan Langkah Nyata
Kemenko PMK: Peningkatan Literasi Butuh Payung Hukum Khusus
Cegah Bayi Tertukar, Kemenko PMK Minta RS Perketat Pengawasan
"Demikian pula dengan Gerakan Indonesia Melayani, kalau semakin banyak mal pelayanan publik, berarti sudah semakin baik. Karena jika layanan makin mudah, kan makin transparan, kemudian pegawainya juga makin pintar dan hospitality-nya semakin bagus," imbuh mantan Sekjen Kemendikbud ini.
Didik juga menggarisbawahi bahwa untuk menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental, tentu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri, melainkan butuh kerja sama berbagai stakeholder melalui pentahelix.
Staf Khusus Menko PMK, Ravik Karsidi menuturkan bahwa ICRM menggunakan metode sampling yang diambil dari seluruh provinsi di Indonesia. Meski tidak seakurat sensus, namun survei ICRM yang menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut diklaim cukup mewakili potret Revolusi Mental di masing-masing daerah.
"Memang tidak semua orang ditanya seperti sensus, tapi katakanlah untuk mengetahui kabupaten tertentu ada kelompok mana yang ditanya, tapi mewakili dari satu kabupaten/kota tersebut," terang Ravik.