BKSAP DPR Akan Dorong Kolaborasi Antar Parlemen Negara G20

Kamis, 22/09/2022 16:01 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Posisi kepemimpinan DPR RI menjadi sangat strategis dalam Pertemuan Ke-8 Forum Ketua Parlemen Negara G20 (P20), Oktober 2022 mendatang.

Demikian diutarakan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Puteri Komarudin dalam Dialektika Demokrasi yang digelar Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI, Kamis (22/9).

"Karena P20 menjadi kekuatan politik terbesar di dunia. Tentunya nanti akan ada deklarasi yang menjadi konsensus politik yang menggambarkan arah kebijakan politik (P20) ke depan," terang Putri dalam kegiatan yang digelar di Media Center DPR RI, Senayan ini.

Adapun tema yang diangkat adalah "Melalui P20, Pertegas Peran Parlemen Mengatasi Persoalan Global".

"P20 akan menggalang kekuatan untuk disepakati bersama. Komitmen yang akan dicapai akan disampaikan ke semua peserta P20 untuk diimplementasikan menjadi kebijakan di negara masing-masing," imbuh Puteri Komarudin yang Politikus Golkar ini.

Anggota Komisi XI DPR RI itu menambahkan, saat ini banyak negara yang dihadapkan pada beberapa permasalahan serius. Menyitir pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Putri menyebut tantangan saat ini adalah tantangan yang sempurna.

"Yang kita hadapi saat ini merupakan ancaman yang berlapis, kalau Pak Airlangga (Ketum Partai Golkar) bilang ini adalah tantangan yang sempurna," jelasnya.

Dia mengatakan, posisi Indonesia dalam P20 senantiasa mengedepankan politik bebas aktif. Dan itu menjadi aspek atau kunci utama keterlibatan Parlemen Indonesia dalam P20. Politik bebas aktif ini secara langsung memberikan keleluasan bagi Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan dunia.

"Kita (DPR) juga akan terus mendorong kolaborasi antar parlemen negara G20, sebagaimana dilakukan Presiden Jokowi ke Rusia dan ke Ukraina," jelas Puteri.

"Yang paling penting, kita sangat ingin diskusi soal pemulihan ekonomi yang inklusif dan inklusi keuangan, inklusi gender dan peranan gender dalam perekonomian Indonesia," ujarnya.

 

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu