Senin, 12/09/2022 12:15 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Indonesia Joko Widodo (AS) sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan India dan China dalam membeli minyak Rusia untuk mengimbangi meningkatnya tekanan dari kenaikan biaya energi, Financial Times melaporkan pada hari Senin.
"Kami selalu memantau semua opsi. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," kata Widodo dalam wawancara dengan Financial Times ketika ditanya apakah Indonesia akan membeli minyak dari Rusia.
Awal bulan ini, Jokowi menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sebesar 30 persen. Ia mengatakan bahwa kenaikan harga adalah opsi terakhir karena tekanan fiskal, yang memicu protes di negara berpenduduk 270 juta orang.
Setiap langkah untuk membeli minyak mentah Rusia dengan harga di atas batas yang disepakati oleh negara-negara G7 dapat membuat Indonesia terkena sanksi Amerika Serikat (AS).
Shin Tae Young Optimis Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris
Kuartal I, Pendapatan Garuda Naik Saat Frekuensi Penerbangan Meningkat
Kuartal I, Pendapatan Garuda Indonesia Tumbuh 18,07 Persen
Pada Agustus, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia telah ditawari minyak mentah Rusia dengan diskon 30 persen. Menyusul ini, perusahaan minyak negara milik negara, Pertamina mengatakan sedang meninjau risiko membeli minyak Rusia.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 4,69 persen pada Agustus, di atas kisaran target bank sentral dua persen hingga empat persen untuk bulan ketiga berturut-turut, karena harga pangan yang tinggi.
Sumber: Reuters