Jum'at, 02/09/2022 18:33 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan operasi pasar telur ayam ras seharga Rp 27.000 per kg di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (2/9) sore.
Operasi pasar dilakukan di lima pasar yakni Pasar Minggu, Pasar Cijantung, Pasar Inpres Bata Putih Kebayoran Lama, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Sayur Cipulir dari tanggal 1-5 September 2022.
"Hari ini Bapanas melakukan operasi pasar rata-rata sehari 10 truk dibantu Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)," kata Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas).
Zulhas mengakui bahwa harga telur ayam ras memang masih mahal, tapi kini sudah berangsur turun di bebarapa wilayah, seperti di Samarinda, Jawa Timur, Sumatera, dan DKI Jakarta.
Pemerintah Tidak Buka Opsi Impor Bawang Merah
Ini Kata Mendag Soal Surplus Perdagangan Februari 2024
Live TikTok, Raffi Ahmad dan Mendag Zulkifli Hasan Kampanyekan Beli Produk Lokal
"Kemaren pas saya ke Samarinda harga telur dari Rp 32.000 per kg sudah Rp 31.000 per kg. Nah, DKI Jakarta sekitar Rp 30.000, makanya Bapanas perlu operasi pasar dibantu kawan-kawan," kata Zulhas.
Adapun di Jawa Timur, harga telur ayam ras sudah berada di angka Rp 29.000 per kg, Jawa Barat Rp 29.000 - 30.000 per kg, dan Sumatera sudah di bawah Rp 30.000 per kg. "Jadi sudah mulai turun. Mudah-mudahan minggu depan bisa lebih turun lagi," ujar Zulhas.
Zulhas juga menjelaskan, kenaikan harga telur ayam ras belakangan ini dipicu oleh melonjaknya permintaan telur ayam dari warteg, restoran, hotel, dan tempat makan lainnya.
"Sekarang ini kan walaupun masih belum bebas betul, tapi sudah buka semua. Warteg, restoran, orang makan malam, hotel seperti sudah normal. Oleh karenanya permintaannya (telur) melonjak," terang Zulhas.
"Agustus juga begitu banyak pesta, acara dan sebagainya. Juga akibat harga pakan kemarin sedikit agak naik," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan.
Di tempat yang sama, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya didukung para peternak ayam petelur atau layer dari Blitar dan Kendal dalam operasi pasar ini.
"Jadi, pertama-tama kita mau terima kasih kepada temen-temen peternak layer yang ada di Blitar dan kendal, karena mereka yang support kegiatan kita. Jadi apa yang kita kerjakan adalah dua yaitu menstabilkan harga di hulu sekaligus menstabilkan harga di hilir," ujar Arief.
Arief mengatakan, Jakarta dipilih sebagai wilayah pertama berkontribusi sekitar 25-27 persen terhadap laju inflasi nasional. Untuk membantu proses operasi pasar, Bapenas menggandeng PD Pasar Jaya, serta asosiasi pedagang pasar.