Minggu, 21/08/2022 16:03 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan mengerahkan 1.000 rudal jelajah jarak jauh untuk meningkatkan kemampuan serangan baliknya terhadap China.
Laporan tersebut diberikan oleh surat kabar Yomiuri pada Minggu (21/8), sebagaimana dilansir Reuters.
Rudal-rudal itu akan dimodifikasi dengan senjata yang ada untuk memperluas jangkauannya dari 100 km menjadi 1.000 km, kata Yomiuri, mengutip sumber-sumber pemerintah.
Senjata, yang diluncurkan oleh kapal atau pesawat, akan ditempatkan terutama di sekitar pulau Nansei selatan dan mampu mencapai wilayah pesisir Korea Utara dan China.
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.
Jepang, yang menafsirkan konstitusi pascaperang yang menolak perang berarti dapat menggunakan militernya hanya untuk membela diri, telah meningkatkan pengeluaran militernya dan mengambil strategi yang lebih tegas dalam beberapa tahun terakhir.
Tetapi negara itu menahan diri untuk tidak mengerahkan rudal jarak jauh, di antara batasannya pada senjata yang dapat menyerang sasaran di tanah asing.
Ketegangan regional meningkat bulan ini setelah kunjungan Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, ke Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri tetapi diklaim oleh China.
Beijing meluncurkan rudal di dekat Taiwan dan ke zona ekonomi eksklusif Jepang.
Sumber: Reuters
Keyword : JepangChinaRudal Jerak JauhPulau Nansei