Jum'at, 12/08/2022 14:16 WIB
Paris, Jurnas.com - Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memimpin penghormatan terakhir kepada kartunis ternama, Jean-Jacques Sempe, atas kematiannya di usia 89 tahun pada Kamis (11/8) kemarin.
Teman sekaligus penulis Sempe, Marc Lecarpentier mengatakan, pencipta Le Petit Nicholas itu meninggal di rumah pribadinya dan dikelilingi oleh keluarga dan teman-temannya.
"Dengan Sempe, terkadang air mata berlinang karena tertawa. Malam ini, air mata emosi," kata PM Prancis, Borne dikutip dari AFP.
Lahir pada 1932 silam di Pessac di wilayah Gironde di barat daya Prancis, Sempe awalnya bermimpi untuk berkarir di bidang musik, sebelum akhirnya menjatuhkan pilihannya pada menggambar.
Apik di Arsenal, Posisi Saliba di Timnas Belum Aman
Kroos Kembali ke Timnas, Jerman Tekuk Prancis 2-0
Mundur dari Timnas, Griezmann Setop Rekor Pertandingan
"Lebih mudah menemukan pensil dan kertas daripada piano," katanya kepada surat kabar Prancis Le Monde dalam sebuah wawancara pada 2018 lalu.
Dia meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun, dan berhasil sebagai salesman dan kartunis lepas surat kabar setelah Perang Dunia II.
Perubahan nasibnya terjadi di Paris pada pertengahan 1950-an ketika ia bertemu dengan penulis teks kartun René Goscinny, di kantor agen pers Belgia World Press di Champs-Elysées.
Keduanya mengembangkan persahabatan dan memproduksi kartun bersama. Pada Maret 1959 mereka menyulap Le Petit Nicolas untuk Sud Ouest Dimanche. Kartun yang menawarkan sketsa ideal masyarakat Prancis itu menjadi sukses mendunia.
Le Petit Nicolas terjual lima juta kopi sebelum seri tersebut berakhir pada tahun 1964 setelah koleksi kelima, Joachim a des ennuis.
Sempe terus mengerjakan proyek solo seperti Marcellin Caillou pada tahun 1969 dan L`Ascension sociale de Monsieur Lambert pada tahun 1975.
Dia juga berkolaborasi dengan majalah top seperti Paris Match, Le Nouvel Observateur dan T he New Yorker, di mana dia menciptakan sekitar 100 halaman cover.
Keyword : Jean-Jacques Sempe Kartunis Prancis