Duh! Kandungan Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat Tajam

Rabu, 03/08/2022 21:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Keberadaan sampah platik berukuran mikroskopik atau yang disebut dengan mikroplastik, tersebar di sepanjang muara sungai hingga Teluk Jakarta.

Hal ini diungkapkan oleh peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), M. Reza Cordova, dalam jurnal berjudul `Seasonal heterogeneity and a link to precipitation in the release of microplastic during Covid-19 outbreak from the Greater Jakarta area to Jakarta Bay, Indonesia`.

Hasil riset kolaborasi BRIN dengan Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University, dan University of Portsmouth ini menyimpulkan, mikroplastik yang terindikasi dari sampah APD dari muara sungai menuju Teluk Jakarta meningkat signifikan sepanjang pandemi Covid-19, terutama pada saat curah hujan tinggi.

"Secara proporsi terdapat peningkatan mikroplastik bentuk benang yang terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis, dari sebelumnya hanya sekitar tiga persen sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia, hingga akhirnya proporsi mikroplastik tersebut meningkat 10 kali lipat pada Desember 2020," ungkap Reza dalam keterangannya pada Rabu (3/8).

Riset monitoring mikroplastik di muara sungai ini mencatat, kelimpahannya lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta, dibandingkan pesisir bagian barat. Dari sembilan muara sungai yang diteliti di kawasan Jabodetabek, mikroplastik ditemukan pada semua muara sungai yang diteliti.

"Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan ada pada kisaran 4,29 hingga 23,49 partikel mikroplastik per 1000 liter air sungai dengan rata-rata 9.02 partikel per 1000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk Jakarta," ujar Reza.

Menurut Reza, penambahan mikroplastik paling tinggi ditemukan pada musim hujan yakni rata-rata 9.02 partikel per 1000 liter air sungai, sedangkan paling rendah ditemukan pada musim kemarau yakni 8.01 partikel per 1000 liter air sungai.
Reza dan tim berharap, peningkatan konsentrasi mikroplastik di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah sekali pakai.

"Implementasi dari aturan yang ketat, pemberian sosialisasi dan pemahaman publik, diperlukan untuk mempromosikan metode pembuangan yang benar dan perubahan sistemik dalam pengelolaan sampah plastik, khususnya plastik sekali pakai," jelas Reza.

Reza menambahkan, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, hasil riset ini bertujuan mengajak masyarakat turut berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan, terutama terkait pembunangan sampah APD, dalam hal ini sampah masker yang biasa dipakai sehari hari oleh masyarakat.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2