Sosok Revolusi Iran, Rafsanjani Meninggal Dunia

Senin, 09/01/2017 10:10 WIB

Iran - Tokoh penting Iran yang juga mantan Presiden Iran, Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, meninggal dunia pada usia 82 tahun karena serangan jantung. Dia sempat dibawa ke rumah sakit Shohadda di ibu kota Teheran, Minggu (09/01) dan sempat mendapat pengobatan selama sekitar satu jam namun tidak berhasil.

Presiden Hassan Rouhani yang memiliki hubungan baik dengan Rafsanjani datang ke rumah sakit sebelum pengumuman resmi kematiannya. Sekelompok warga berkumpul di luar rumah sakit untuk mengungkapkan duka.

Rafsanjani adalah salah satu sosok yang berperan dalam revolusi 1979,  namun belakangan bertentangan dengan kelompok garis keras. Dia juga yang berparan dalam pengembangan program nuklir Iran, yang menurut negara-negara Barat untuk senjata nuklir walau selalu dibantah pemerintah Teheran.

Tahun 2005, dia mencalonkan diri lagi untuk menjadi presiden tahun 2005 namun kalah dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Setelahnya, menjadi salah seorang pengritik Presiden Ahmadinejad dengan menyerukan pembebasan tahanan politik serta kebebasan politik yang lebih besar bagi partai-partai politik yang mematuhi konstitusi.

Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei dilansir cnn  mengatakan, kepergiannya merupakan hal yang amat sulit dan mengakui perbedaan di antara mereka. "Perbedaan pendapat dan penafsiran pada suatu saat dalam periode yang panjang sama sekali tidak pernah memutus perkawanan antara kami," kata Ayatullah Khamenei.

Ali Akbar Hashemi Rafsanjani lahir tahun 1934 di Iran tenggara dalam keluarga petani dan belakangan belajar teologi di kota suci Qom dengan Ayatullah Ruhollah Khomeini, yang memimpin Revolusi Iran Islam tahun 1979. Di bawah pemerintah Shah Iran, Rafsanjani sempat dipenjara beberapa kali.

Pada tahun terakhir perang dengan Irak -yang berlangsung dari 1980 hingga 1988- dia ditunjuk sebagai penjabat panglima angkatan bersenjata oleh Ayatullah Khomeini.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan