Rabu, 27/07/2022 09:38 WIB
Bangkok, Jurnas.com - Bisnis ganja kian menggeliat di Thailand, setelah pemerintah melegalkan pohon dan ekstrak pohon tersebut tahun ini. Berbagai produk yang mengandung ganja seperti pasta gigi, teh, sabun, dan makanan ringan diminati masyarakat.
"(Daun) ini memberi saya tidur yang nyenyak dan nyaman," kata Pakpoom Charoenbunna (32) yang membeli minuman mengandung ganja dari penjual teh susu biasa dikutip dari Reuters pada Rabu (27/7).
Seperti diketahui, Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja pada 2018 lalu, untuk penggunaan dan penelitian medis. Namun bulan lalu, Thailand menghapus ganja dari daftar narkotika, yang kini malah menyebabkan ledakan penggunaan rekreasi.
Secara resmi, produk komersial yang disetujui oleh regulator makanan dan obat-obatan boleh mengandung cannabidiol (CBD), bahan kimia dalam ganja yang tidak membuat pengguna halusinasi.
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo Gibran
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
Ganjar Pranowo Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024
Tetapi regulator membatasi kandungan tetrahydrocannabinol (THC), bahan aktif yang membuat pengguna halusinasi, dalam produk ganja apapun hanya sebesar 0,2 persen.
Surawut Samphant, pemilik toko ganja Channherb, termasuk salah satu masyarakat yang cukup inovatif memanfaatkan ganja sebagai pasta gigi.
"Salah satu bahannya adalah minyak biji cannabis sativa, yang mengandung CBD," ujar dia.
Surawat mengatakan pasta gigi itu membantu perawatan gusi dan salah satu pelanggan yang puas mengatakan itu berhasil untuknya.
"Gusi saya sudah surut dan kadang-kadang terinfeksi," kata Nikom Rianthong yang sudah dua bulan menggunakan pasta gigi tersebut
"Itu memecahkan masalah saya," lanjut dia. Surawat menambahkan bahwa dia tidak akan kembali ke merek lain.
Pemilik toko makanan penutup Kanomsiam, Kreephet Hanpongpipat, telah lama menjual hidangan rasa daun pandan, tetapi setahun yang lalu memasukkan daun ganja untuk menarik pelanggan baru.
Kreephet mengatakan pelanggannya mengaku makanan penutup yang mengandung ganja itu membantu mereka tidur yang nyenyak.