Rumah Politik Kesejahteraan: Cak Imin Akan Memandu Gagasan Kerakyatan

Minggu, 19/06/2022 23:01 WIB

Medan, Jurnas.com - Sebagai politisi yang dijagokan menjadi Capres 2024, Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) diharapak banyak kalangan berani mendorong penyelesaian masalah-masalah kerakyatan di Indonesia seperti masalah agraria dan intoleransi.

Pendapat itu mengemuka dalam peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju—Bunga Rampai Gagasan Kepada Cak Imin” Yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di area Foodcourt Gajah Mada, Medan (19/6/2022).

Intelektual dan pengamat demokrasi Indonesia Surya Nita yang menjadi pembicara dalam bedah buku itu mengatakan, hal yang harus diwaspadai adalah munculnya dinasti politik yang akan melahirkan penyakit KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Dinasti politik itu kemudian akan membuat adanya kegagalan menerjemahkan demokrasi Pancasila atau demokrasi kerakyatan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Menurut Nita, demokrasi Indonesia ke depan butuh sosok pemimpian yang mau dan bisa menarik diri dari lingkaran oligarkisme. “Dibutuhkan pemimpin yang bebas dari praktik oligarki," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar dalam sambutan tertulisnya untuk acara tersebut menyatakan bahwa sumber daya Indonesia perlu dikelola secara bersama.

"Sumber daya Indonesia bukan hanya dikuasasi oleh korporasi dan monopoli oligarki. Demokrasi Indonesia menghadapi tantangan luar biasa dari kekuatan oligarki," tandas Cak Imin

Masih menurut Cak Imin, Indonesia masa depan harus merawat dan memperluas semua skema dan cara serta institusi sosial yang ditujukan untuk sebanyak-banyak kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

“Harus ada panduan dan langkah baru dalam politik indonesia ke depan untuk menghentikan kesenjangan-ketimpangan sosial ekonomi. Kita ingin politik yang inklusi, kemajuan untuk semua dan untuk seluruh warga indonesia tanpa diskriminasi.” Tegas Muhaimin Iskandar.

Kritik Pembagunan

Kritik pedas juga mencuat dalam forum diskusi tersebut dari pengamat politik Rocky Gerung . Rocky yang juga hadir sebagai pemebicara forum tersebut menyatakan indonesia butuh terhubung lebih dalam dengan gagasan kemajuan.

“Mulailah dengan buku seperi ini, supaya bangsa ini terhubung dengan jalan pikiran, bukan hanya dengan jalan tol.” Tutur Rocky Gerung.

Wina Chairina, Aktivis yang menangani banyak masalah konflik agrarian di Medan mengutarakan hal senada. Dalam tanggapannya atas buku “Mata Air Indonesia Maju” ia menyatakan apresiasi dan pentingnya memetakan masalah-masalah mendasar seperti soal tanah kepada calon pemimpin.

Ia menyebut bahwa program agrarian yang di canangkan selama ini masih lebih dominan berorientasi pada semata pembangunan.

“Belum menyentuk akar dan tujuan yang genuine supaya masyarakat adat, para petani bisa mendapat kesejahteraan melalui redistribusi dan akses yang adil pada sumber-sumber agrarian,” jelasnya.

Suara senada juga ditegaskan Kristian R Simarmata selaku aktivis 98 dan pegiat advokasi sosial di Medan. Menurutnya, perbaikan dan pendalaman demokrasi politik sudah berlangsung. Tetapi beban keadilan ekonomi masih jauh dari harapan yang memuaskan banyak masyarakat.

“Akses dan kesetaraan dalam urusan ekonomi dan kesejahteraan masih belum memuaskan meski reformasi menghasilkan kualitas demokrasi politik yang lebih bebas dan baik untuk warga," tandas Kristian yang turut hadir menjadi pembicara forum diskusi tersebut.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2