Minggu, 22/05/2022 16:42 WIB
London, Jurnas.com - Sejumlah ilmuwan telah menyusun daftar tanaman kurang dikenal, yang bisa dikonsumsi pada tahun 2050 mendatang, atau ketika Bumi mengalami krisis pangan.
Dikutip dari BBC pada Minggu (22/5), di masa depan, ilmuwan memprediksi manusia akan sarapan dengan pisang palsu (enset) atau menjadikan buah pohon pandan sebagai cemilan.
Krisis pangan ini bukan tak mungkin terjadi, dengan mempertimbangkan perubahan iklim yang terus terjadi, serta dampak perang yang mengancam kelangsungan sejumlah tanaman.
Ilmuwan di Royal Botanic Gardens di Kew, London mengatakan, perubahan iklim meningkatkan risiko kejutan pangan yang parah, di mana panen gagal dan harga bahan pokok meningkat pesat di seluruh dunia.
Indonesia Technology Investment Summit 2024 untuk Lawan Perubahan Iklim dengan IT
Gus Halim: Aksi Tanggap Perubahan Iklim Harus Melibatkan Masyarakat Desa
Gus Halim: 5 dari 18 Tujuan SDGs Desa Berkaitan dengan Perubahan Iklim
Diversifikasi makanan yang kita makan adalah salah satu solusi untuk mengurangi kelaparan, mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati, dan membantu beradaptasi dengan perubahan iklim, menurut peneliti Sam Pirinon.
"Kami tahu bahwa ada ribuan spesies tanaman yang dapat dimakan di seluruh dunia yang dikonsumsi oleh populasi yang berbeda, dan di sinilah kami dapat menemukan beberapa solusi untuk tantangan global di masa depan ini," kata Pirinon.
Dan dari lebih dari 7.000 tanaman yang dapat dimakan di seluruh dunia, hanya 417 yang ditanam secara luas dan dimanfaatkan untuk makanan. Berikut ini di antaranya:
1. Pandan Duri
Pandan Duri (Pandanus tectorius) adalah tanaman yang familiar bagi masyarakat Asia. Daun tanaman ini biasanya digunakan untuk membuat tikar anyaman. Beberapa varietas memiliki buah mirip nanas, yang dapat dimakan mentah atau dimasak.
Pohon itu dapat mentolerir kondisi yang menantang, termasuk kekeringan, angin kencang dan semprotan garam, menurut peneliti Marybel Soto Gomez.
"Ini adalah makanan yang tahan terhadap iklim dan bergizi yang juga lezat. Akan sangat bagus untuk mendiversifikasi portofolio makanan kami untuk memasukkan makanan yang sesuai secara budaya, bergizi, dan dapat tumbuh dalam kondisi yang menantang di seluruh dunia," imbuh dia.
Dia melanjutkan, jika pandan dapat digunakan secara berkelanjutan, tanpa menghabiskan sumber daya untuk masyarakat lokal, maka tanaman itu harus ditanam secara massif.
2. Kacang Polong
Kacang-kacangan, atau polong-polongan, adalah makanan masa depan lainnya. Selain murah, tinggi protein, dan mengandung vitamin B, kacang-kacangan juga mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan mulai dari pantai laut hingga lereng gunung.
Ada 20.000 spesies kacang-kacangan di dunia, tetapi yang diketahui hanya sedikit. Diperkirakan ada ratusan di alam liar yang belum diketahui para ilmuwan.
Kacang morama (Tylosema esculentum) adalah makanan pokok di beberapa bagian Botswana, Namibia dan Afrika Selatan, di mana kacang direbus dengan jagung atau digiling menjadi bubuk untuk membuat bubur atau minuman seperti kakao.
Tidak semua kacang-kacangan dapat dimakan, tetapi para ahli sedang mengeksplorasi sifat-sifat spesies yang berbeda, untuk melihat mana yang dapat menyediakan makanan dan nutrisi.
3. Sereal Liar
Sereal, yang berasal dari rumput, juga memiliki keragaman yang sangat besar, dengan lebih dari 10.000 spesies, sehingga menawarkan banyak potensi untuk makanan baru.
Fonio (Digitaria exilis) adalah sereal Afrika bergizi yang digunakan untuk membuat couscous, bubur dan minuman. Dibudidayakan secara lokal sebagai tanaman, tanaman dapat mentolerir kondisi kering.
4. Pisang Palsu
Enset atau pisang palsu adalah famili dekat pisang, tetapi hanya dikonsumsi di satu bagian Ethiopia. Buah seperti pisang dari tanaman tidak dapat dimakan, tetapi batang dan akar yang mengandung tepung dapat difermentasi dan digunakan untuk membuat bubur dan roti.
Studi menunjukkan tanaman mirip pisang ini memiliki potensi untuk memberi makan lebih dari 100 juta orang di dunia yang memanas.