Prancis Kutuk Penahanan Dua Warganya di Iran

Jum'at, 13/05/2022 01:27 WIB

Paris, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Prancis mengonfirmasi bahwa dua warganya saat ini ditahan di Iran, dan menuntut pembebasan keduanya.

Pemerintah tidak memberikan informasi detail terkait kedua warga itu. Namun, kepala serikat pendidikan Prancis mengungkapkan, seorang karyawan dan suaminya hilang saat berlibur di Iran.

"Pemerintah Prancis mengutuk penangkapan tak berdasar ini," demikian pernyataan pemerintah Prancis dikutip dari BBC pada Kamis (12/5).

Sebelumnya, pada Rabu (11/5) lalu, Kementerian Intelijen Iran mengatakan dua warga negara Eropa ditangkap karena berencana menyebabkan "kekacauan, gangguan sosial dan ketidakstabilan".

Keduanya memiliki kewarganegaraan yang sama, dan menuding mereka sebagai mata-mata yang dikirim ke Iran untuk mengambil keuntungan dari aksi protes guru dan pekerja lain, tanpa memberikan bukti.

Awal bulan ini, sejumlah guru turun ke jalan di lebih dari selusin kota Iran untuk menuntut upah yang adil, kondisi yang lebih baik, dan pembebasan rekan yang ditahan menjelang protes.

Sementara itu, Prancis mengatakan duta besarnya di Teheran sedang mencari akses konsuler ke warganya, dan akan tetap "sepenuhnya dimobilisasi" sampai mereka dibebaskan.

Christophe Lalande, sekretaris federal serikat pendidikan FNEC FP-FO Prancis, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ada "praduga kuat" bahwa salah satu stafnya dan suaminya adalah dua orang yang ditangkap.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios