Minggu, 17/04/2022 09:30 WIB
KYIV, Jurnas.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy kembali memperingatkan, dunia harus bersiap untuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
"Kita seharusnya tidak menunggu saat ketika Rusia memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir," katanya dalam sebuah wawancara dengan media berita Ukraina pada Sabtu (16/4).
"Kita harus bersiap untuk itu," sambungnya.
Menurut Zelensky, pemerintah Rusia bisa menggunakan senjata apa saja, termasuk penggunaan senjata nuklir. Karena itu, antisipasi harus dilakukan seperti obat anti-radiasi dan tempat perlindungan serangan udara.
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
"Rusia bisa menggunakan senjata apa saja, saya yakin itu," katanya.
Wawancara itu disampaikan di enam situs berita Ukraina dan juga disiarkan oleh kepresidenan Ukraina di Telegram.
Sebelumnya, Zelenskyy telah memperingatkan bahwa dunia harus khawatir tentang ancaman yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin, menggemakan komentar direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), William Burns.
Burns mengatakan pada hari Kamis bahwa kemunduran medan perang Rusia meningkatkan risiko bahwa Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis atau hasil rendah.
Kremlin mengatakan telah menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi tak lama setelah serangan dimulai pada 24 Februari, tetapi AS mengatakan bahwa mereka belum melihat tanda-tanda gerakan nuklir yang tidak biasa.
"Moskow telah mengatakan bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina dalam kasus ancaman eksistensial terhadap Rusia," juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Doktrin militer Rusia mencakup prinsip meningkatkan ke de-eskalasi meluncurkan senjata nuklir kecil untuk mendapatkan kembali inisiatif dalam perang.
"Presiden AS Joe Biden sangat prihatin untuk menghindari Perang Dunia ketiga, tentang menghindari ambang batas di mana konflik nuklir menjadi mungkin," kata Burns.
Sumber: AFP