Kabar Baik, Kasus ASF di Sumatera Utara Turun

Senin, 14/02/2022 19:58 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nuryani Zainuddin mengatakan, kasus penyakit African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara sudah menurun dibandingkan pada awal kasus di akhir tahun 2019.

Tercatat kasus kematian babi sepanjang tahun 2021 di seluruh Sumatera Utara berjumlah 337 ekor, menurun jauh dibandingkan dengan data kematian pada tahun 2019 dan 2020.

Hal ini berdasarkan laporan dari petugas kesehatan hewan di Sumatera Utara. Laporan data penurunan kasus tersebut sama dengan data yang diambil dari sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).

"Berdasarkan data tersebut, status penyakit ASF di Sumatera Utara dapat diturunkan dari wabah menjadi tertular endemis," kata Nuryani dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Selasa (14/2).

Nuryani menyampaikan, Kementan akan segera melakukan pembahasan terkait status ASF di Sumatera Utara tersebut bersama dengan Komisi Ahli Kesehatan Hewan setelah mendapatkan laporan resmi dari Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara

"Kita akan minta komisi ahli untuk memberikan masukan teknis terkait kemungkinan perubahan status ASF di Sumut," tambahnya.

Lebih lanjut, Nuryani mengingatkan para peternak babi agar tetap menerapkan biosekuriti secara ketat di peternakan mereka. Pasalnya, virus penyebab ASF ini dapat bertahan lama di lingkungan dan berpotensi terbawa masuk melalui orang, barang, dan hewan yang masuk ke peternakan.

"Implementasi standar minimal biosekuriti, dapat mengurangi risiko ternak babi tertular ASF di peternakan rakyat," jelasnya.

Untuk peternakan komersial, Nuryani mendorong agar selain implementasi biosekuriti, peternakan juga meningkatkan aspek manajemen kesehatan hewannya.

"Kalau dua aspek tersebut terpenuhi, peternakan komersial dapat mengajukan untuk mendapatkan pembinaan dan sertifikasi kompartemen bebas penyakit ASF," imbuhnya.

Kompartementalisasi bebas penyakit ASF ini menurut Nuryani merupakan penjaminan pemerintah untuk memastikan babi yang dihasilkan dari suatu unit peternakan telah bebas ASF dan dapat dilalulintaskan/disebarkan ke wilayah lain.

"Kita akan dorong unit perbibitan dan produksi babi untuk ikut skema sertifikasi bebas penyakit ASF ini. Hal ini untuk mendukung penyediaan bibit, babi potong, dan produknya yang terjamin bebas ASF," pungkasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2