Habib Syakur: Tegakkan Pancasila Hasil Kristalisasi Budaya Nusantara

Selasa, 01/02/2022 16:47 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Jika diserap dengan baik, nilai-nilai Pancasila dipastikan akan mampu menyelesaikan berbagai macam bentuk persoalan dari kemajemukan bangsa Indonesia.

Karena Pancasila yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup berbangsa, berasal dari kristalisasi budaya Nusantara.

Hal itu disampaikan Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid dalam diskusi daring bertajuk `Selesaikan Perbedaan dengan Nilai-nilai Pancasila`.

"Selama ini terkesan Pancasila itu memudar di tengah masyarakat. Terkesan Pancasila dilupakan," ujar Habib Syakur.

Setiap Pakar, lanjut Habib Syakur, tentu boleh berpendapat. Tapi dengan catatan tidak boleh mengganggu gugat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara.

Sebaliknya, Habib Syakur menekankan agar semua masyarakat harus selalu mengimplementasikan Pancasila dengan kesepakatan.

"Kesepakatan itu berupa norma tidak tertulis, artinya dasar dari kehidupan adat istiadat," tegas Habib Syakur.

Ia lantas mengimbau kepada semua anak bangsa selalu bergandengan tangan menerapkan prinsip-prinsip dasar kehidupan.

Yakni dengan mengedepankan toleransi, mengedepankan musyawarah untuk mendapatkan mufakat titik temu, mengedepankan tenggang rasa, saling menghormati menghargai antara muda dengan yang muda dan sebaliknya.

"Nenek moyang kita menerapkan nilai-niali itu, jadi harus disyukuri bahwa kemajemukan bangsa ini ada karena Indonesia yang rahmatan lil`alamin," urainya.

Menurut Habib Syakur, sebenarnya dalam sebuah perbedaan itu tidak perlu dikelola, tapi harus disyukuri. Karena setiap yang lahir di bumi Nusantara ini mempunyai peran yang tidak tergantikan, dengan kelebihan masing-masing.

Artinya, lanjut Habib Syakur, masing-masing mempunyai peran yang tidak pernah tergantikan untuk membangun Indonesia.

"Nah, kalau masing-masing saling mengandalkan ego, itu tidak akan ketemu ujungnya. Intinya, dalam sebuah perbedaan itu tidak boleh menjadi pemicu sebuah konflik," tuturnya.

Maka dari itu, ia mengingatkan setiap perbedaan harus dicari titik temu untuk mufakat dalam sebuah musyawarah. Nilai-nilai Pancasila harus dikedepankan untuk mufakat.

Jika itu yang dilakukan, Habib Syakur optimis, Indonesia akan selalu menjadi negeri yang aman, damai, dan tentram.

"Saya yakin negeri kita pasti aman tentram. Berbeda pendapat, tidak harus menghina tidak harus saling menyakiti, berbeda pendapat itu untuk mencari titik temu strategis untuk kemaslahatan bersama," tuntas Habib Syakur.

TERKINI
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore