Habib Syakur Dukung Pembangunan Kampung Tangguh Ideologi

Rabu, 19/01/2022 15:19 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid mendukung langkah Datasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri membangun Kampung Tanggung Ideologi.

Kampung Tangguh Ideologi itu dibuat untuk mencegah penyebaran paham radikal di lingkungan terkecil, seperti tingkat RT dan RW.

"Saya rasa dibentuknya Kampung Tangguh Ideologi ini sudah jelas tujuannya yaitu pengawasan bersama," kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada media, Rabu (19/1/2022).

Habib Syakur menerangakn, keberadaan Kampung Tanggung Idelogi ini akan mewajibkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk bertanggung jawab memastikan daerahnya aman dari penyebaran paham radikal, intoleran, hingga teroris.

Setiap Pemda juga diminta mengedukasi masyarakat akan bahaya paham radikal. Babinsa, Bhabinkamtibmas, penyuluh agama, perangkat desa atau tokoh masyarakat, juga perlu memberi pemahaman kepada masyarakat akan pengaruh media sosial yang kerap dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk mempengaruhi rakyat Indonesia.

Kelompok radikal yang melakukan pengaruh-pengaruh itu, lanjut Habib Syakur, harus disikapi dengan tegas dengan cara diblokir kontennya dan diperiksa orangnya jika mereka berada di lingkungan.

"Intinya, pemerintah menindak tegas para pelaku yang menyosialisasi radikalisme lewat medsos, maupun lewat pengajian dan lain-lain. Tindak tegas, tangkap mereka supaya ada efek jera, agar tak terulang lagi," tuturnya.

Disisi lain, tokoh yang kosern terhadap isu radikalisme ini mengaku khawatir, maraknya penyebaran paham radikal akan mengancam kelangsungan pembangunan Indonesia.

"Saya khawatir radikalisme berkeliaran tanpa ditindak mengancam pembanguna hingga tahun 2024. Sebetulnya apa yang digaungkan oleh pengusung khilafah ini bisa kita cegah dengan cara menindak tegas, polisi harus menindak tegas,. Masalah ini tidak bisa berhenti di teori, harus ada praktik tindak tegas. tangkap penjara, tangkap, penjara," tukasnya.

Sebelumnya, Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Ponco Ardani, mengatakan, Kampung Tangguh Ideologi juga bertujuan meningkatkan peran empat pilar masyarakat dalam mencegah radikalisme, yaitu babinsa, bhabinkamtibmas, penyuluh agama, serta perangkat desa atau tokoh masyarakat.

"Itu tujuannya menciptakan lingkungan terkecil RW, kampung, desa untuk menaggulangi penyebaran radikalisme, teeorisme," kata Ponco dalam kegiatan Workshop Kebangsaan yang diikuti 109 penyuluh agama dan bhabinkamtibmas di Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022).

Dia berharap, Kampung Tangguh Ideologi ini bisa menyebar luas ke seluruh wilayah NKRI, sehingga Indonesia menjadi negara yang tangguh ideologi.

"Artinya kalau satu RT itu sudah tangguh ideologi, maka akan menular ke seluruh Indonesia. dia akan menjadi negara yang tangguh ideologi," ucap Ponco.

Menurut dia, Kampung Tanggug Ideologi ini akan mensinergikan seluruh pimpinan di desa untuk mengedukasi masyarakat, mencegah masuknya paham radikal, melindungi masyarakat yang rentan terpapar, mendata dan memgawasi pendatang yang masuk ke lingkungan masyarakatnya, serta menjaga tolernasi dan moderasi beragama di lingkungannya.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan