Risiko Membiarkan Mata Juling pada Anak

Selasa, 18/01/2022 15:32 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Mata juling bukan hanya di derita oleh orang dewasa saja, malah gangguan ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Penderita akan merasa penglihatannya terganggu karena arah kedua mata tidak lurus atau sejajar. Jika tidak segera diobati dapat berakibat buruk yaitu kebutaan.

Mata juling terjadi ketika otot-otot mata tidak bekerja sama dengan baik, sehingga posisi dan gerakan bola mata terganggu. Akibatnya, otak akan menerima informasi yang berbeda dari masing-masing mata.

Risiko seorang anak untuk menderita mata juling akan lebih besar bila ada salah satu anggota keluarganya yang juga menderita mata juling.

Seorang anak dapat mengalami gangguan pada otot mata yang berakibat mata juling disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah saat anak masih dalam kandungan calon ibu terkena infeksi seperti rubella. Selain itu, anak yang lahir prematus juga memiliki resiko gangguan ini.

Bukan itu saja, resiko juga dapat terjadi bagi anak yang memiliki cacat bawaan lahir atau kelainan genetik, seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Down, dan sindrom Apert. Begitu juga dengan anak yang mengalami lumpuh otak atau cerebral palsy dan penderita tumor otak atau hemangioma di dekat mata dapat berisiko menderita mata juling.

Bila dibiarkan tanpa adanya penanganan yang benar, lama-kelamaan mata yang bermasalah akan berakibat kerusakan permanen pada mata. Sebab itu, jagan menunda memeriksa buah hati Anda ke dokter sebelum terlambat.

TERKINI
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh