Jum'at, 07/01/2022 16:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Berita hoaks yang menampilkan video bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meninggal dunia beredar di media sosial.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan informasi itu dipastikan sebagai hoaks, yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, bahkan tidak bermoral. Sebab faktanya Ketua Umum PDIP Megawati dalam kondisi yang sehat.
"Ibu Megawati dalam keadaan sehat. Ini tadi saya sebelum ke sini, baru sampai Pasar Minggu, ditelepon beliau untuk datang ke Jalan Teuku Umar," kata Hasto saat menghadiri Festival Kuliner Pendamping Beras dalam rangka menyambut HUT Ke-49 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022).
Hasto saat di kediaman Megawati melihat Presiden Kelima RI itu sangat bugar dan penuh semangat. Ia juga menilai berita hoaks itu membuat partai mengambil sikap.
Hoaks! Megawati Soekarnoputri Telah Meninggal Dunia April 2024
Hoaks! Laga Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan di Piala Asia U23 Diulang Besok
Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun
"Saya memutuskan sebagai Sekjen agar bantuan hukum PDIP melaporkan kepada aparat penegak hukum agar hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi. Karena kita ini bangsa yang dikenal karena kebudayaan kita karena peradaban kita," kata Hasto.
Ia juga meyakini budaya masyarakat Indonesia sejak dulu tidak pernah mengobral fitnah. Sejarah budaya masyarakat Indonesia penuh dengan kejujuran dan tanggung jawab.
"Kita bangsa yang terus memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran sebagai bagian nilai positif yang membentuk bangsa ini," urainya.
Bukan kali ini saja Megawati diserang oleh isu hoaks. Pada April 2019, ramai di media sosial bahwa putri Proklamator RI Bung Karno itu dikabarkan sedang dirawat di rumah sakit karena stroke.
Lalu, pada Mei 2020, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) itu dikabarkan masuk daftar pencarian orang (DPO) karena membiarkan virus Covid-19 masuk ke Indonesia. PDIP berulang kali menyampaikan bahwa semua informasi itu sebagai hoaks.