Pengadilan Myanmar Penjarakan Selebriti yang Dukung Protes Pro Demokrasi

Jum'at, 31/12/2021 06:02 WIB

Naypyidaw, Jurnas.com - Sebuah pengadilan di Myanmar yang dikuasai militer menjebloskan masuk penjara tiga tokoh bisnis pertunjukan terkemuka masing-masing selama tiga tahun pada Kamis karena terlibat dalam protes terhadap kudeta Februari.

Militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, memicu protes dan kekacauan yang masih berlangsung.

Pada hari-hari awal protes, kerumunan besar berkumpul di kota-kota, dimana banyak aktor dan penyanyi menggunakan media sosial untuk menyuarakan dukungan mereka dan beberapa berbicara di rapat umum.

Di antara mereka yang ambil bagian adalah pasangan aktor terkenal Pyay Ti Oo dan Eaindra Kyaw Zin, yang ditangkap pada bulan April dan didakwa di bawah bagian hukum pidana yang melarang penyebaran perbedaan pendapat.

Pengadilan di kota utama Yangon memenjarakan mereka selama tiga tahun dengan kerja paksa, lapor kantor berita Mizzima dan BBC berbahasa Burma.

Reuters tidak dapat menghubungi pengadilan atau pengacara pasangan itu untuk memberikan komentar. Seorang juru bicara junta militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Aktor-sutradara terkenal Lu Min, yang telah membintangi lebih dari 1.000 film, menerima hukuman yang sama dengan tuduhan yang sama, Mizzima dan BBC melaporkan. Reuters tidak dapat menghubungi pengacaranya.

Selebriti lain, model pria Paing Takhon, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dengan kerja paksa pada hari Senin, menurut pengacaranya.

Myanmar memiliki dunia seni dan hiburan yang berkembang pesat. Sebagian besar teater dan musik berakar pada tema tradisional tetapi versi cover lagu-lagu pop Asia dan Barat berbahasa Burma sangat populer dan penyanyi serta aktor muda Myanmar memiliki banyak pengikut.

Setidaknya 1.377 orang telah tewas dan lebih dari 11.000 dipenjara dalam tindakan keras terhadap protes dan oposisi bersenjata sejak kudeta, menurut penghitungan oleh Asosiasi Bantuan Tahanan Politik.

Pemerintah militer membantah angka-angka itu dan mengatakan tentara juga tewas dalam bentrokan.

 

Sumber: Reuters

TERKINI
Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025