Menanti Sekjen dan Pengurus PBNU di Bawah Gus Yahya, Ini Saran Pengamat

Selasa, 28/12/2021 18:45 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung telah selesai dilaksanakan dengan penuh kedamaian, keadaban politik, dan kesejukan pada 22-24 Desember 2021 kemarin.

Forum tertinggi NU itu menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satunya, terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan ditetapkannya kembali KH. Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam PBNU oleh 9 Kiai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).

Usai menetapkan Ketua Umum, kini perhatian publik tertuju pada calon Sekretaris Jenderal (Sekjen), Waketum, juga Katib Aam yang akan mendampingi Gus Yahya dalam menjalankan roda organisasi tersebut.

Sejumlah nama mulai santer terdengar bakal menduduki kursi strategis itu, diantaranya, Drs. H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Nusron Wahid, DR KH Abdul Ghofur Maimun MA dan KH Abdussalam Shohib (Gus Salam).

Merespon nama-nama itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, sejak awal Gus Yahya tentu sudah mempertimbangkan dengan matang siapa saja orang-orang kepercayaannya yang layak menempati posisi tersebut.

"Tentunya mereka sudah deal di awal. Komitmen itu sebenarnya diawal, tidak dibelakang. Nah, nama-nama yang muncul ini, tentu sebenarnya ini sudah disepakati (sebelumnya)," kata Ujang kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).

Selain posisi strategis itu, susunan pengurus harian PBNU di bawah nahkoda Gus Yahya juga menyedot perhatian masyarakat.

Sejumlah kader muda NU yang memiliki khazanah keilmuan, pengalaman yang cukup, jejaring luas, serta energik juga dipandang layak masuk dijajaran kepengurusan PBNU masa khidmat 2021-2026.

Diantaranya, Wakil Ketua PWNU Jatim Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc. MA, Wakil Katib PWNU Jawa Timur KH Abdurrohman Al Kautsar (Gus Kautsar), Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH. Dr. Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).

Kemudian, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Rijalul Ansor KHR Mahfudz Chamid, Wakil Ketua LTMNU PBNU KH Maulana Ahmad Hasan, MPd (Gus Hasan), Sekretaris Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim LC.

Selain itu, Mantan Ketua Ketua PWNU Jawa Barat masa Khidmat 2016 - 2021 KH. Hasan Nuri Hidayatullah (Gus Hasan), Pengurus Pusat MDS Rijalul Ansor KH Fariz Elt Haque Fuad Hasyim, dan beberapa nama kader muda NU lainnya.

Terkait hal ini, Ujang meyakini Gus Yahya bakal memberi kesempatan kepada beberapa kader Muda NU dari Wilayah dan Cabang untuk berkhidmat di PBNU.

"Gus Yahya tentu akan memasukan timnya, bukan hanya orang yang sudah (ada) di pusat saja, tetapi juga dari tingkat DPW, DPC juga (akan) dibawa ke PBNU," katanya.

"Regenerasi itu sebuah keniscayaan. NU memilih ketuanya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan itu adalah regenerasi. Saya melihat mestinya regenerasi mesti jalan, NU harus menatap masa depan memberi kesempatan kepada anak mudanya untuk berkiprah di PBNU," sambung dia.

Meski membawa gerbong baru, lanjut Ujang, Gus Yahya akan tetap melibatkan dan memasukan loyalis KH. Said Aqil Siradj dalam susunan pengurus PBNU periode 2021-2026.

"(Loyalis KH. Said Aqil) Pasti ada yang dirangkul, beberapa pendukung juga pasti akan dirangkul," tegas dia.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2