Senin, 27/12/2021 08:17 WIB
DUBAI, Jurnas.com - Iran melarang masuknya pelancong dari Inggris, Prancis, Denmark, dan Norwegia selama 15 hari sebagai bagian dari pembatasan menyusul ditemukannya varian virus corona (COVID-19) Omicron di negara yang paling parah dilanda Timur Tengah itu.
Dikutip dari Reuters, televisi pemerintah mengatakan pada Minggu larangan serupa yang diberlakukan pada akhir November pada pelancong dari Afrika Selatan dan tujuh negara tetangga juga diperpanjang selama 15 hari.
Otoritas kesehatan juga menghentikan perjalanan darat tanpa batas ke negara tetangga Turki, tujuan wisata populer.
Iran, pusat pandemi di Timur Tengah, sejauh ini hanya melaporkan 14 kasus Omicron yang dikonfirmasi, tetapi laporan media mengatakan alat deteksi tidak tersedia secara luas dan para pejabat telah memperingatkan kemungkinan penyebaran cepat dalam beberapa minggu.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Pochettino: Keputusan VAR di Menit Akhir Sungguh Menyakitkan
Ratcliffe Temui Mantan Agen Ronaldo jelang Bursa Transfer
Negara ini telah mencatat 131.400 kematian dalam lima gelombang infeksi COVID-19 sejak Februari 2020.
Hampir 51,3 juta populasi Iran yang berjumlah sekitar 85 juta telah menerima dua dosis vaksin virus corona.