Sri Mulyani Anggap, Keputusan OPEC Pangkas Produksi Sia-Sia

Selasa, 06/12/2016 14:42 WIB

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) untuk menaikkan harga minyak, bakal sia-sia. Karena tidak diimbangi naiknya permintaan minyak yang disebutnya justru bakal merosot tahun depan.

"Dilihat dari prospek permintaan yang tidak mengalami kenaikan, kemungkinan  penguatan dari harga minyak itu akan dilemahkan oleh permintaan. Sehingga harga minyak tidak akan bertahan dalam posisi tinggi dalam waktu lama," ujar Menkeu Sri Mulyani saat menghadiri Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digelar INDEF di Jakarta, Selasa (6/12).

Dan kemungkinan turunnya permintaan minyak dunia, kata Sri Mulyani, tak lepas dari perkembangan ekonomi global yang dipengaruhi oleh situasi politik di Eropa dan Amerika Serikat.

"Proyeksi mengenai permintaan minyak di Eropa masih akan mix dengan apa yang terjadi di Eropa, dengan Brexit, hasil referendum Italia, dan berbagai election yang akan terjadi di Perancis maupun di Jerman dan Belanda," ujarnya.

Dikatakan Menteri Sri Mulyani lagi, di Amerika semuanya akan melihat kebijakan Presiden Donald Trump menstimulus permintaan. "Amerika sendiri kebutuhan akan energi dan produksi, terutama dari non minyak, yang melalui shale gas itu juga bisa mensubstitusi minyak mentah," ujarnya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Puluhan Musisi Suguhkan Tampilan Berkelas di Jakarta Street Jazz Festival 2024 Anggota DPR Geram Aksi Biadab Kekerasan Seksual kepada Siswi SMP di Lampung