Alumnus Polbangtan Kementan Sulap Buah Maja dan Telang Jadi Rupiah

Kamis, 16/12/2021 08:17 WIB

YOGYAKARTA , Jurnas.com  - Yudithtyana Rizki, salah alumnus Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) berhasil mendulang rupiah dari olahan minuman herbal.

Yudith, sapaan akrabnya, mulai menggeluti usahanya secara mandiri sejak masih duduk di bangku kuliah yang kemudian didukung dengan pendampingan dari Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Polbangtan YoMa.

"Kebanyakan teman-teman memilih usaha berbasis olahan pangan pokok, sayuran, atau buah-buahan. Saya ingin yang sedikit berbeda makanya saya pilih olahan minuman herbal ini," ujar Yudith.

Dia melihat peluang olahan minuman herbal cukup menjanjikan terlebih saat pandemi COVID-19. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memburu minuman herbal untuk meningkatkan imunitas.

Produk-produk minuman herbal hasil kreasinya juga terbilang cukup unik. Ia memadukan berbagai rempah-rempah dengan bahan yang terbilang tidak biasa.

Awalnya Yudith mengolah minuman herbal berbahan dasar buah maja, kini Ia juga mulai mengembangkan produk baru yaitu Blue Ginger.

"Buah maja saya pilih karena belum banyak yang mengolahnya padahal punya manfaat yang bagus untuk kesehatan. Sekarang saya juga mengembangkan Blue Ginger, minuman hasil perpaduan telang dan jahe," ungkapnya.

Selain menjual produk hasil racikannya, Yudith juga sering diundang menjadi narasumber pelatihan di berbagai forum kegiatan petani.

"Mengisi kegiatan pelatihan merupakan salah satu upaya saya untuk mengembangkan usaha. Selain saya senang dapat menularkan ilmu yang saya punya, melalui kegiatan pelatihan ini saya sekaligus dapat melakukan promosi dan membangun jejaring," katanya.

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto turut memberikan dukungan terhadap usaha yang dikembangkan Yudith.

"Alumni-alumni seperti ini yang kami harapkan muncul dari Polbangtan YoMa, karena output dan tolak ukur keberhasilan pendidikan vokasi pertanian ya dilihat dari lulusan yang berhasil menjadi wirausahawan seperti ini," kata Bambang.

Selain menggeluti usahanya, Yudith yang mempunyai hobi berorganisasi ini juga bergabung menjadi anggota Tim Pendampingan Petani di Kabupaten Boyolali yang dibentuk Polbangtan YoMa.

"Yudith termasuk alumni yang aktif, saat ini Ia bertugas sebagai pendamping petani di Boyolali. Beberapa waktu lalu Ia juga sempat diajak kolaborasi dengan penyuluh untuk mengisi siaran terkait pengalaman usahanya di Radio Merapi FM," jelas Bambang.

Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong anak-anak muda terjun serta memaksimalkan sektor pertanian. Sebab, pertanian sebagai penyedia pasokan pangan, memerlukan anak muda untuk membentuk perubahan sistem agar sesuai dengan perkembangan zaman.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani muda harus bisa mengambil peran dalam mengembangkan pertanian. "Ini bukan hal yang mustahil, sebab kaum milenial mulai sadar bahwa pertanian adalah tambang emas tanpa batas jangka panjang," ujar dia.

Syahrul berharap melalui petani milenial itu akan muncul inovasi-inovasi lain yang mendorong pertanian modern, sehingga swasembada pangan di negara ini nantinya benar-benar terwujud.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan, pentingnya untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.

"Melalui beberapa program strategis seperti PWMP, YESS, DPA/DPM, KSTM, Pendidikan Vokasi, kami mendukung penuh para pemuda inovatif yang berminat mengembangkan usahanya," terang Dedi.

 

 

 

TERKINI
Sindir JD Vance soal Kewarasan, Jennifer Aniston Bangga Pilih Kamala Harris untuk Pilpres AS Batal Menikah, Hubungan Channing Tatum dan Zoe Kravitz Semakin Jauh dan Renggang Tak Jadi Menikah, Channing Tatum dan Zoe Kravitz Batalkan Pertunangan setelah 3 Tahun Bersama Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna