Bahaya! Polisi Bungkam Suara Kritis

Senin, 05/12/2016 19:45 WIB

Jakarta - Tindakan represif Polri terkait penangkapan terhadap sejumlah tokoh atas dugaan upaya makar dan penghinaan kepada kepala negara dinilai merusak sistem demokrasi di tanah air.

Anggota Komisi III DPR Erma Suryani Ranik mengatakan, tindakan represif aparat kepolisian terkait penangkapan tokoh itu justru membungkam suara-suara kritis masyarakat.

"Saya khawatir, tindakan seperti ini terus dilakukan, polisi menjadi aparat represif untuk perbedaan pendapat, ini berbahaya. Kita berjuang tegakkan demokrasi, tidak mudah," kata Erma, saat rapat kerja dengan Kapolri, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12).

Tindakan Polri, kata Erma, mengulang kembali sejarah pada zaman orde baru. Dimana publik dibungkam dari suara kritis terhadap pemerintah.

"Dulu sedikit-sedikit ditangkap, sekarang protes sedikit kemudian ditangkap. Membuat tidak kritis masyarakat. Padahal ciri demokrasi, kuatnya civil society," tegas politikus Partai Demokrat itu.

Dalam kesempatan itu, Ia juga merasa heran bahwa penangkapan yang dilakukan Polri terhadap beberapa tokoh tidak memenuhi kualifikasi atau persyaratan untuk melakukan upaya makar.

"Rachmawati duduk di kursi roda, agak sulit buat kami memahami mereka ini menggagas dan mampu melaksanakan makar," tandasnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2