E3: Kesepakatan Nuklir dengan Iran akan Jadi Cangkang Kosong

Selasa, 14/12/2021 06:27 WIB

WINA, Jurnas.com - Diplomat senior Inggris, Prancis dan Jerman atau yang dikenal dengan sebutan E3 mengatakan, kesepakatan nuklir dengan Iran akan segera menjadi cangkang kosong tanpa kemajuan.

"Sampai saat ini, kami masih belum bisa turun ke negosiasi nyata," kata diplomat E3 dalam sebuah pernyataan tentang negosiasi nuklir Wina di mana pejabat Amerika Serikat (AS) dan Iran bolak-balik.

"Waktu hampir habis. Tanpa kemajuan cepat, mengingat program nuklir Iran yang maju cepat, JCPOA akan segera menjadi cangkang kosong," tambah mereka, merujuk pada kesepakatan, yang nama lengkapnya adalah Rencana Aksi Komprehensif Gabungan.

Pernyataan itu menawarkan penilaian pesimistis terhadap upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan di mana Iran telah membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi AS, Uni Eropa dan PBB.

Presiden Republik saat itu Donald Trump menarik As keluar dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi AS, mendorong Iran untuk mulai melanggar pembatasan nuklirnya pada 2019.

Penggantinya, Demokrat Joe Biden, telah mencari pengembalian timbal balik untuk mematuhi kesepakatan melalui pembicaraan tidak langsung dengan Iran di mana pejabat dari pihak lain untuk kesepakatan antar-jemput di antara mereka karena Teheran menolak bertemu langsung dengan pejabat AS.

Negara-negara lain dalam kesepakatan itu adalah Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Para diplomat mengatakan mereka membuat kemajuan signifikan dalam enam putaran negosiasi antara April dan Juni, ketika pembicaraan terhenti selama lima bulan setelah terpilihnya ulama garis keras Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran.

Selama putaran ketujuh, yang dimulai pada 29 November, Iran mengabaikan kompromi apa pun yang telah dibuatnya pada enam sebelumnya, mengantongi apa yang dibuat oleh pihak lain, dan menuntut lebih, kata seorang pejabat senior AS.

"Kami kehilangan waktu berharga untuk berurusan dengan posisi baru Iran yang tidak konsisten dengan JCPoA atau yang melampaui itu," kata diplomat E3 dalam pernyataan mereka.

"Ini membuat frustrasi karena garis besar perjanjian yang komprehensif dan adil yang menghapus semua sanksi terkait JCPoA, sambil menangani masalah non-proliferasi kami, terlihat jelas - dan telah terjadi sejak musim panas lalu," tambah mereka. (Reuters)

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu