Harga Minyak Goreng Meroket, Pemerintah Perlu Pegang Kendali

Sabtu, 04/12/2021 13:10 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Harga minyak goreng yang meroket berdampak pada ketidakberdayaan pemerintah dalam mengontrol harga eceran tertinggi di pasaran.

Demikian diutarakan Anggota komisi IV DPR RI, Hermanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (4/12).

Hal yang sama diutarakan dalam kesempatan PKS Legislative Corner, kemarin.

“Harga minyak goreng melambung, rakyat berkabung salah satu bentuk bahwa pertarungan antar negara, korporat, dan Pasar,” ungkap Hermanto.

Sejak 1 November lalu, kenaikan harga minyak goreng menjadi perhatian khalayak luas, harga minyak mengalami kenaikan bahkan mampu melampaui harga eceran tertinggi. hal tersebut menjadi pembahasan yang kompleks.

“Harga minyak goreng di pasar perlu untuk diperhatikan mengingat terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Dimana sebelumnya harga minyak goreng 12.000 per liter sekarang mencapai harga 21.500 per liter,” jelas Hermanto

Seperti diketahui, dalam penentuan harga maka negara yang diwakilkan oleh “head” harus mampu mengontrol terkait dengan dinamika kenaikan harga, akan tetapi dalam realitasnya justru sebaliknya

“Indonesia harus bisa memastikan sistem pengendali harga berfungsi dengan baik apabila tidak maka akan menyebabkan anomali yang berujung pada ketidakberdayaan dalam pertarungan dengan pasar,” ungkap Hermanto.

Dia menyebutkan, masalah kenaikan harga minyak ini seharusnya menjadi titik balik Indonesia agar dapat memasok ke pasar global guna mengendalikan harga minyak di pasaran.

“Saat ini, beberapa negara seperti thailand, kanada, malaysia mengalami penurunan sehingga seharusnya indonesia lebih mampu meningkatkan, mengingat indonesia termasuk negara produsen minyak terbesar dalam pasar global,” tutup Hermanto.

Meski demikian, demi kesejahteraan masyarakat indonesia yang selalu mengkonsumsi minyak goreng, indonesia harus lebih dominan dan mengambil peluang guna mengembalikan kendali seperti di awal.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara