Asosiasi Tenis Wanita Masih Khawatir soal Petenis China Peng Shuai

Senin, 22/11/2021 13:01 WIB

SHANGHAI, Jurnas.com - Asosiasi Tenis Wanita (WTA) masih mengkhawatirkan kesejahteraan bintang tenis China, Peng Shuai. Kekhawatiran itu disampaikan setelah presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) melakukan video call dengan Peng pada Minggu (21/11).

Keberadaan mantan nomor satu dunia ganda Peng menjadi perhatian internasional selama hampir tiga minggu setelah menuduh bahwa seorang mantan pejabat senior pemerintah China melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Berdasarkan foto dan vidoe yang beredar di media sosial, Peng sempat terlihat melakukan makan malam dengan teman-temanya pada Sabtu dan kemudian menghadiri  turnamen tenis anak-anak di Beijing pada Minggu.

"Senang melihat Peng Shuai dalam video baru-baru ini, tetapi mereka tidak mengurangi atau mengatasi kekhawatiran WTA tentang kesejahteraannya dan kemampuannya berkomunikasi tanpa sensor atau paksaan," kata juru bicara WTA dalam sebuah email.

Ditanya tentang panggilan dengan IOC, juru bicara itu mengatakan: "Video ini tidak mengubah seruan kami untuk penyelidikan penuh, adil dan transparan, tanpa sensor, atas tuduhannya melakukan kekerasan seksual, yang merupakan masalah yang menimbulkan kekhawatiran awal kami."

IOC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Peng mengadakan panggilan telepon 30 menit dengan presidennya Thomas Bach pada hari Minggu dan berterima kasih kepada organisasi Olimpiade atas perhatiannya.

"Dia menjelaskan bahwa dia aman dan sehat, tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ingin privasinya dihormati saat ini," kata pernyataan IOC.

"Itulah sebabnya dia lebih suka menghabiskan waktunya bersama teman dan keluarga sekarang. Meski begitu, dia akan terus terlibat dalam tenis, olahraga yang sangat dia cintai."

Kekhawatiran atas Peng muncul ketika kelompok hak asasi global dan lainnya menyerukan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari atas catatan hak asasi manusia China. WTA juga mengancam akan menarik turnamen dari China karena masalah ini.

Pada 2 November, Peng meunggah di media sosial, mantan wakil perdana menteri Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks dan mereka kemudian memiliki hubungan suka sama suka. Unggahan itu kemudian dihapus dan topik tersebut, diblokir dari diskusi di internet China.

Baik Zhang maupun pemerintah China tidak mengomentari tuduhan Peng. Menteri Luar Negeri Prancis pada Minggu meminta pihak berwenang China untuk membiarkan Peng berbicara di depan umum.

"Saya hanya mengharapkan satu hal: bahwa dia berbicara," Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada televisi LCI, menambahkan bahwa mungkin ada konsekuensi diplomatik yang tidak ditentukan jika China tidak menjernihkan situasi. Kantornya tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan IOC.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga telah meminta China untuk memberikan bukti keberadaan Peng.

Pemain tenis saat ini dan mantan pemain tenis, termasuk Naomi Osaka, bergabung dalam panggilan telepon untuk memastikan dia aman, menggunakan tagar media sosial #WhereIsPengShuai?

Tunggal putra nomor satu dunia Novak Djokovic mengatakan akan aneh untuk mengadakan turnamen di China kecuali situasi "mengerikan" diselesaikan. (REUTERS)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2