Kamis, 04/11/2021 10:57 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk membangun TNI yang profesional dan modern.
Demikian dikatakan Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nalia dalam keterangan resmi, Kamis (4/11).
Pernyataan itu diutarakan terkait pengajuan nama Jenderal Andika Perkasa oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Selanjutnya, kata Farah, DPR RI akan membahas nama Jenderal Andika Perkasa dalam uji kelayakan dan uji kepatutan (Fit and Proper Test).
DPR Dukung Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Kesehatan
DPR Desak Pemerintah Format Ulang Tata Kelola Niaga Migas
DPR Dukung Pemerintah Buat Rencana Induk Nasional di Bidang Kesehatan
"Saya memandang proses pergantian panglima TNI perlu dijadikan sebagai momentum estafet kepemimpinan TNI untuk membangun TNI profesional dan modern," jelasnya.
Disisi lain, Farah mengatakan, masih terdapat beberapa pekerjaan rumah bagi Panglima TNI terpilih. Salah satunya, soal postur pertahanan yang kuat dan modern.
"Pembangunan postur pertahanan yang kuat dan modern dengan mempertimbangan perubahanan lingkungan strategis yang berkembang perlu menjadi perhatian serius dalam pembangunan TNI ke depan," ujar Politikus PAN itu.
Oleh karena itu, menurutnya, penguatan TNI melalui alutsista yang modern, berteknologi tinggi perlu menjadi perhatian panglima TNI ke depan. Selain itu, sambungnya, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI perlu di pikirkan dengan seksama oleh Panglima TNI baru.
"Saya menilai peran tugas perbantuan TNI terhadap pemerintah dalam mengatasi Covid-19 juga menjadi agenda yang perlu di perhatikan di masa depannya," terang Farah.
Namun demikian, menurutnya, tugas perbantuan tersebut tidak boleh melalaikan tugas TNI dari tugas utamanya yaitu sebagai alat pertahanan negara.
"Panglima TNI yang baru penting memastikan agenda transformasi TNI menjadi tentara yang profesional dan modern tetap berjalan meskipun di tengah tantangan Pandemi Covid-19," tegas Farah.