Selamatkan Anak Bangsa Dari Pengaruh Radikalisme

Rabu, 30/11/2016 01:44 WIB

Jakarta - Halaqoh ulama rakyat yang digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyoal fenomena pengaruh radikalisme yang mengancam anak bangsa. Para ulama yang hadir dalam forum tersebut menilai adanya gejala penyesatan pemahaman keagamaan anak muda di Indonesia, yang selanjutnya menjadi ajang perekrutan terorisme.

Karena itu, mereka bersepakat turun tangan dengan misi utama selamatkan anak bangsa dari berbagai operasi penyesatan yang dijalankan jaringan terorisme di Indonesia. 

"Soal teroisme yang juga menjadi pembahasan penting semalam. Kita ingin sama-sama menangani soal penyebabnya dan nanti penanganannya," ujar Ketua Tanfidziyah PCNU Bangil KH Nadjib Syafiie saat membacakan rekomendasi Halaqoh Ulama Rakyat di hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Nadjib menyampaikan para ulama merasa bertanggungjawab untuk menjaga anak muda Indonesia dari ancaman pengaruh paham radikalisme. Terutama, kata dia, bagaimana ulama berperan dalam menanamkan pemahaman Islam yang benar.

"Memunculkan pemahaman yang jelas kepada anak-anak muda kita tentang Islam rahmatan lil alamin itu yang bagaimana. Islam yang damai, sejuk, islam yang menghargai semua orang," ungkapnya.

Nadjib mengungkapkan anak muda merupakan kalangan yang menjadi target utama rekrutmen jaringan terorisme. Ia juga menyatakan jumlah anak muda Indonesia yang terpengaruh dengan paham radikalisme menunjukkan angka yang cukup tinggi.

"Data yang ada, banyak anak muda kita yang salah memahami ini. Ini tugas kita bersama," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanul Haq menyinggung makin masifnya gerakan radikalisasi di Indonesia. Bahkan, kata dia, operasi mereka menyusup melalui selubung mimbar dakwah Islam. 

Menurut Maman, mereka berupaya menanamkan pengaruhnya terhadap kalangan anak muda untuk dijadikan sebagai kader.

"Tiba-tiba anak-anak muda yang terpengaruh oleh itu, mereka berani melakukan pembangkangan-pembangkangan sosial. Termasuk kepada orang tuanya. Lalu timbullah kemudian seperti ditempat saya di Majalengka, orang baik-baik, karena terpengaruh dengan mimbar-mimbar kebecian itu akhirnya dia menjadi bagian dari jaringan terorisme internasional," paparnya.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2