Senin, 25/10/2021 18:42 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan Pokok Pokok Haluan Negara menjadi kanal untuk menampung seluruh aspirasi dan keinginan rakyat Indonesia yang tidak tertampung dalam sistem politik yang ada. Semua ini untuk mewujudkan tujuan berbangsa seperti tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
"Tidak hanya aspirasi umat Islam, tetapi juga agama-agama lain. Tujuannya untuk memajukan kehidupan beragama di Indonesia dalam menjaga kebhinnekaan, toleransi, saling menghormati di antara pemeluk agama," kata Bambang Soesatyo dalam Peluncuran dan Bedah Buku karya Wakil Ketua MPR Arsul Sani di Media Center MPR/DPR/DPD, Lobi Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, mengungkapkan dalam penyusunan PPHN seluruh stakeholder dan kelompok membicarakan masa depan Indonesia. "Aspirasi semua kelompok terwakili dalam PPHN yang disusun MPR. Semua terlibat dan terwakili dalam rumusan PPHN," jelasnya.
Dengan PPHN, lanjut Bamsoet, kita mempunyai gambaran kemajuan agama di masa depan. Misalnya soal jumlah rumah ibadah masing-masing agama. "Agar NKRI tetap terjaga dan kebhinnekaan juga tetap terjaga. Saling menghormati dan mengkikis intoleransi," katanya.
Wakil Ketua MPR: Pemerintah Sebaiknya Fokus Tingkatkan Kompetensi Pekerja Domestik
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Harus Mampu Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar
Ketua MPR Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia
Bamsoet meyakini apabila bangsa Indonesia mempunyai guidance atau bintang pengarah maka kita tidak akan kehilangan arah atau kehilangan haluan dalam menjalankan pemerintahan, siapa pun presidennya.
"Ini menjadi tantangan menarik untuk Bapak Arsul, PPHN dan amandemen kelima masih terkait dengan relasi Islam dan negara. Apakah PPHN ini sudah membawa pesan-pesan umat. Atau apakah pilihan liberalisme dan demokrasi yang kita anut hari ini sesuai dengan nilai-nilai keIslaman kita," ucap Bamsoet.