Menko PMK Temukan Ketimpangan Vaksin di Sultra

Jum'at, 22/10/2021 14:47 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau ketersediaan vaksin di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari, pada Kamis (21/10).

Dalam peninjauannya itu, Muhadjir menemukan jumlah ketersediaan vaksin di Sultra masih jauh dari target. Dia menuturkan, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk Sultra adalah 4 juta dosis untuk keseluruhan pelaksanaan vaksinasi tahap satu dan dua, serta untuk vaksin booster tenaga kesehatan.

"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," ujar Muhadjir dalam siaran pers pada Jumat (22/10).

Muhadjir mengatakan, jumlah vaksin yang masih sedikit itu telah berpengaruh terhadap rendahnya capaian vaksinasi yang seharusnya dicapai.

"Saya lihat tadi untuk kabupaten kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali Kota Kendari yang masih 60 persen," sambung dia.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, per September 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebesar 32,36 persen atau 648.011 orang, dosis kedua sebesar 18,58 persen atau 372.166 orang, dan dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan sebesar 0,43 persen atau 8.696 orang. Jumlah itu masih sangat timpang dari cakupan keseluruhan vaksinasi di Provinsi Sultra, yakni 2.002.579 orang.

Dia mengungkapkan, kurangnya dosis vaksin di Sultra dikarenakan ada beberapa daerah yang harus dikebut pelaksanaan vaksinasinya. Seperti Provinsi Papua yang diprioritaskan karena adanya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Selain itu juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," ucapnya.

Lebih lanjut, Menko PMK menuturkan, akan membawa permasalahan kurangnya stok vaksin di Provinsi Sultra kepada Kementerian Kesehatan agar bisa mendapatkan vaksin yang lebih memadai dan memenuhi sasaran vaksinasi.

"Nanti akan saya sampaikan ke Pak Menkes supaya di sini juga mendapatkan perhatian," cetusnya.

Mantan Mendikbud itu juga meminta pada pihak Dinkes Provinsi Sultra untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan yang jumlahnya masih kurang dari 1 persen.

"Ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden agar keselamatan dari tenaga kesehatan lebih terjamin. Karena dengan di`booster` imunitasnya Insya Allah akan semakin tinggi kadarnya. Ini saya minta untuk dipercepat," jelasnya.

TERKINI
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu KPU Siap Hadapi 297 Perkara PHPU Pileg 2024 Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba