Selasa, 19/10/2021 13:53 WIB
Tulungagung, Jurnas.com - Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengawali serangkaian kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur dengan mengunjungi Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pantai Sine yang terletak di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Selasa (19/10/2021).
Pada kesempatan itu, Menteri Trenggono melihat langsung kondisi nelayan tradisional yang kapal-kapalnya tidak dapat bersandar lantaran terbatasnya sarana dermaga.
Melihat kondisi ini, Menteri Trenggono pun meminta jajaran agar mencarikan solusi, salah satunya membangun dermaga yang representatif untuk para nelayan.
"Saya segera menginstruksikan kepada jajaran untuk melakukan kajian pembangunan dermaga untuk ke depan bisa dimanfaatkan untuk memudahkan para nelayan dalam mendaratkan ikan dan menjual hasil tangkapannya," jelas Trenggono, dikuti dari akun twitt pribadinya, Selasa (19/10/2021).
Legislator Minta ASDP Tambah Dermaga di Lintasan Penyeberangan Merak-Bakauheni
KKP Pastikan Stok Ikan Sepanjang Lebaran Mencukupi
Genjot Pemasaran Rajungan Nelayan, KKP Gandeng Forkom
Menteri Trenggono menjelaskan, pembangunan dermaga sekaligus untuk mendukung penerapan kebijakan penangkapan terukur yang rencananya mulai berlaku pada awal tahun 2022.
Berdasarkan data pemerintah daerah, jelas Trenggono, jumlah nelayan di Pantai Sine ini mencapai 394 orang dengan total armada kapal sebanyak 170 unit.
"Kapal-kapal nelayan didominasi ukuran kecil di bawah 7 GT dan yang paling besar berukuran 15 GT," ungkapnya.
Ia juga menyerap informasi bahwa tangkapan nelayan tradisional Pantai Sine berupa baby tuna, cakalang, tongkol, layur, lobster, layang, cumi-cumi, dan ikan teri.
Kemudian ikan-ikan segar hasil tangkapan itu dipasarkan melalui pengepul ke pasar lokal Tulungagung, Pasuruan, Surabaya, Kediri dan kota-kota lain di Jawa Timur.
Pada momentum itu, Menteri Trenggono melakukan penyerahan bantuan 1.000 paket perbekalan melaut kepada perwakilan nelayan dan penyerahan bantuan paket unit pengolahan ikan (UPI) bernilai tambah zero waste senilai Rp2,6 miliar yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Tulungagung.