Sabtu, 16/10/2021 08:47 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap beberapa pihak dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Jumat (15/10) malam.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menyebutkan, pihak-pihak yang diamankan itu diduga melakukan korupsi terkait pengadaan proyek infrastrukur di lingkukngan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
"Kami mengamankan beberapa orang terkait pengadaan proyek infrastruktur," kata Nurul Ghufron dalam keterangannya, Sabtu (16/10).
Namun, Ghufron masih enggan merinci mengenai proyek infrastruktur yang berujung rasuah ini. Saat ini, Tim dari KPK masih melakukan pemeriksaan awal terhadap mereka yang diamankan.
KPK Hanya Gelar 8 OTT Sepanjang 2023, Ini Daftarnya
Hakim Diminta Kuatkan Putusan Pembatalan SHGU PT SKB
Kemenhub Belum Dapat Informasi soal OTT KPK
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status mereka yang diamankan.
"Semua masih akan didalami keterlibatannya tidak menutup kemungkinan akan berkembang, mohon bersabar terlebih dahulu kami masih bekerja," kata dia.
Berdasarkan informasi, dalam OTT kali ini, KPK mengamankan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin yang juga anak dari mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
Dodi dikabarkan diamankan bersama sejumlah pihak lainnya, termasuk pejabat di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin. Para pihak itu diringkus lantaran diduga terlibat dalam transaksi suap.
Bahkan, tim Satgas dikabarkan telah bergerak cepat memasang garis KPK di sejumlah ruangan di Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin.
Belum diketahui secara pasti tindak pidana yang diduga dilakukan Dodi hingga diringkus tim Satgas KPK termasuk barang bukti yang disita.
Dodi Reza Alex Noerdin merupakan anak sulung Alex Noerdin. Alex yang juga mantan Bupati Musi Banyuasin dua periode saat ini ditahan Kejaksaan Agung di Rutan Salemba atas dua kasus korupsi.
Kedua kasus korupsi yang menjerat Alex, yakni dugaan korupsi dana hibah dari dana APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015 dan tahun 2017 kepada Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang terkait pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang serta kasus dugaan korupsi dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010-2019.