Rabu, 06/10/2021 20:09 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tiga langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak. Ketiganya adalah meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini, kedua mengelola pascapanen hingga pada proses pengemasan, dan ketiga membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.
"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan kepada media seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Rabu (6/10).
Syahrul mengatakan, ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.
Syahrul mengatakan, Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung, hingga melebihi kondisi lahan existing yang ada. Disamping itu, Kementan juga akan membuka pengembangan industri telur guna mengantisipasi terjadinya masalah dengan produksi yang meningkat.
Hakim Heran BAP Saksi Kasus SYL Bocor ke Pejabat Kementan
KPK Buka Suara Soal BAP Saksi Korupsi SYL Bocor
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," katanya.
Terakhir, Syahrul berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri. Sehingga ke depan, mereka bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan disitu yang membuat ada delta yang membuat pasokannya terhambat. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," katanya.